Dorna Diklaim Senang Jika MotoGP Ada di GBK

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2016 18:24 WIB
Direktur Pelaksana Dorna Sports, Javier Alonso, diklaim senang jika MotoGP Indonesia bisa digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
Kawasan GBK berpeluang menjadi seri sirkuit jalan raya di ajang MotoGP. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Pelaksana Dorna Sports, Javier Alonso, diklaim senang jika MotoGP Indonesia bisa digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

Hal itu diungkapkan Ketua Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto, yang mengatakan ungkapan Alonso diutarakan saat bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi beberapa waktu lalu.

"Beliau (Alonso) responsnya, 'It would be very fantastic street race, the first time over the world'," kata Gatot saat dihubungi CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia masih harus mempersiapkan banyak hal untuk bisa jadi tuan tumah MotoGP. Persoalan sirkuit adalah salah satu yang paling krusial, lantaran hingga saat ini pemerintah belum memutuskan di mana MotoGP akan digelar.

Indonesia hanya memiliki satu sirkuit bertaraf internasional, yaitu Sirkuit Sentul. Namun ketimbang merenovasi sirkuit milik swasta tersebut, pemerintah yakin bisa membangun sirkuit baru di tengah tenggat waktu yang semakin menyempit.

Kawasan GBK dengan konsep sirkuit jalan raya menjadi salah satu opsinya. Opsi lain yang muncul ke permukaan adalah membangun sirkuit di kawasan Palembang (Sumatra Selatan), Cisum Dawuh (Jawa Barat), Surabaya, Tegal Alur (Jakarta Barat), dan Bali.

Lokasi-lokasi tersebut sampai sekarang masih dalam pertimbangan pemerintah. Gatot mengaku hingga kini Dorna terus mendukung Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah MotoGP.

"Sejauh ini kami masih fokus untuk mengejar MotoGP 2017. Tapi seandainya ada perubahan, Dorna meminta agar pemberitahuannya tidak mendadak," ucapnya.

Dorna sendiri, ujar Gatot, kembali memberi kelonggaran waktu pada Indonesia untuk menyelesaikan segala urusan administrasi untuk menjadi tuan rumah MotoGP.

"Kami diminta untuk menyelesaikan kontrak paling telat Juni tahun ini. Commitment fee, LoI (Letter of Intent), dan yang lainnya masih sama," tutur Gatot. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER