Sanksi Durasi Pengasingan untuk Blatter dan Platini Dikurangi

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2016 02:33 WIB
FIFA menolak pembatalan sanksi pengasingan dari sepak bola yang diajukan Blatter dan Platini. Sanksi mereka hanya dikurangi dari delapan jadi enam tahun.
Sepp Blatter diasingkan dari sepak bola dunia dari yang semula delapan tahun jadi enam tahun. (REUTERS/Ruben Sprich)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden FIFA (diskors) Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini telah mengajukan banding terkait skorsing dari sepak bola selama delapan tahun. Banding itu ditolak FIFA, namun sanksi keduanya dipotong jadi pengasingan selama enam tahun.

Demikian pernyataan Komite Banding FIFA jelang kongres untuk memilih presiden baru FIFA yang akan berlangsung di Zurich, Swiss, pada akhir pekan ini.

Platini dan Blatter dihukum Komite Etik FIFA sejak 21 Desember lalu terkait pembayaran hingga US$2 juta yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Pembayaran untuk Platini pada 2011 silam itu disetujui dan diketahui Blatter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik Blatter dan Platini tak terima dengan keputusan tersebut sehingga berminat membawanya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

Blatter yang sudah memimpin FIFA selama 18 tahun, memutuskan mundur seminggu setelah terpilih kembali pada Mei tahun lalu. Namun, belum juga ia menyerahkan mandat pengunduran diri terkait skandal keuangan pejabat teras FIFA, Blatter telah diasingkan dari sepak bola. Akibatnya, Blatter pun tak bisa hadir dalam kongres FIFA yang akan berlangsung di Zurich pada Jumat (26/2) nanti.

Ada lima kandidat presiden yang akan bersaing untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Blatter. Mereka adalah, saingan Blatter dalam pilpres tahun lalu, Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania.

Selain itu Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino, Presiden UEFA Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, mantan Deputi Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Champagne, dan pengusaha dari Afrika Selatan Tokyo Sexwale.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER