Australia Ikut Amerika Pilih Pangeran Ali

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 14:01 WIB
Pilihan federasi sepak bola "Negeri Kanguru" ini menegaskan pilihan yang berbeda dari negara-negara AFC.
Australia akan menjatuhkan pilihannya kepada Pangeran Ali bin Al Hussain (depan) sebagai Presiden FIFA pengganti Joseph Blatter. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Langkah Amerika Serikat yang sudah menentukan pilihan ke salah satu kandidat Presiden FIFA, diikuti negara lainnya. Kini Federasi sepak bola Australia (FFA) yang juga bakal memilih Pangeran Ali bin Al Hussain untuk menjabat kursi presiden di induk sepak bola dunia itu.

Pihak Australia sendiri sebenarnya mengaku bahwa pada pemilihan Presiden FIFA pada 29 Mei 2015, mereka memilih Pangeran Ali. Namun, perebutan kursi kepresidenan tetap jatuh kepada Sepp Blatter lantaran pangeran dari Yordania itu mundur pada putaran terakhir.

Pangeran Ali memilih mundur karena ia sudah mengetahui pemetaan suara jauh lebih banyak ke Joseph "Sepp" Blatter. Sejumlah kandidat, salah satunya, Luis Figo juga menyatakan mundur, delapan hari sebelum pemilihan Presiden FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mundurnya Pangeran Ali pun disebut lantaran kekecewaannya karena Blatter dianggap melakukan segala intrik agar tetap berada di kursi presiden.

"Dalam situasi ini (upaya reformasi FIFA), FFA percaya bahwa Pangeran Ali layak dalam upaya tersebut," ujar Presiden FFA, Steven Lowy. Australia sendiri merasa dirugikan saat dikalahkan pada bidding Piala Dunia 2022.

Mereka yakin bahwa pemilihan Qatar yang notabene tak ideal dari segi iklim, dipengaruhi oleh intrik-intrik di dalam FIFA. "Pangeran Ali selalu bertahan dan pembela yang konsisten untuk mereformasi FIFA," ucap Lowy.

"Ia memiliki visi yang jelas dalam melakukan reformasi."

Meski demikian, Pangeran Ali disebut bukan salah satu kandidat favorit dalam pemilihan itu. Ada dua calon yang diprediksi bakal meraih banyak suara, yakni Sekretaris Jenderal UEFA, Gianni Infantino dan Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa dari Bahrain.

Selain itu, ada dua nama calon lainnya yang bakal bertarung, yakni Tokyo Sexwale dan mantan Deputi Sekjen FIFA, Jereome Champagne.

FFA bakal mengarahkan pilihannya sesuai dengan tujuan reformasi FIFA yang telah disepakati bersama. "Dalam kaitannya dengan reformasi mengenai pembatasan masa jabatan dan organisasi yang lebih baik, kami juga sangat bangga untuk mendukung reformasi dalam kesetaraan gender," kata Lowy.

"Sangat penting bahwa reformasi harus diwujudkan dengan komitmen kuat sebagai sinyal permulaan baru bagi FIFA." (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER