Jakarta, CNN Indonesia -- Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa, digadang-gadang sebagai salah satu kandidat terkuat pada pertarungan untuk kursi Presiden FIFA periode 2016-2020. Sheikh Salman diprediksi mengandalkan dua kantung suara negara-negara konfederasi sepak bola Asia (AFC) dan konfederasi sepak bola Afrika (CAF), yang jumlahnya sangat signifikan.
Namun, belakangan ia juga banyak disorot terkait safarinya ke beberapa negara yang menjadi kunci peraih suara terbanyak di setiap sub-konfederasi di AFC dan CAF. Belakangan, Salman diberitakan memberikan bantuan pelatih untuk tim nasional Pakistan secara gratis, sebelum pemilihan Presiden FIFA berlangsung.
Ya, penunjukan pelatih asal Bahrain, Mohammed Al Shamlan, dibayarkan sepenuhnya oleh Salman. Pemberian ini pun disinyalir sebagai upayanya demi mengamankan suara di sub-konfederasi untuk zona Asia Selatan, mengingat Pakistan punya pengaruh besar di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, perwakilan Sheikh Salman membantah tudingan tersebut. Pihaknya berkilah bahwa program pelatih dari asosiasi sepak bola Bahrain itu sebagai bagian dari persahabatan kedua asosiasi sepak bola negara tersebut.
"Semangat kerja sama dan persahabatan dua asosiasi sepak bola ini sudah berjalan sejak bertahun-tahun lalu, dan akan terus berlanjut," ujar juru bicara Sheikh Salman, seperti dilansir
Daily Mail.
Bagaimanapun penjelasan dari juru bicara Sheikh Salman, Kode Etik FIFA, terutama Pasal 20, menyebutkan bahwa melarang semua pemberian dalam bentuk apapun yang bisa menimbulkan konflik kepentingan.
Namun, FIFA enggan berkomentar terkait dengan aksi lobi-lobi yang dilakukan salah satu kandidat Presiden FIFA tersebut.
Pakistan memang dikenal sebagai salah satu loyalis Sheikh Salman. Pada pemilihan Presiden AFC 2014 silam, Pakistan secara terbuka mengakui bahwa asosiasi sepak bola tersebut mendukungnya secara penuh.
Bukan rahasia lagi, Presiden asosiasi sepak bola Pakistan (PFF), Faisal Saleh Hayat, memiliki persahabatan erat dengan Sheikh Salman. Bantuan itu pun menurut pihak pengusaha besar asal Bahrain tersebut karena hubungan persahabatan kedua orang itu.
Berdasarkan investigasi dari
Sportsmail dan surat kabar Pakistan,
Dawn, Al Shamlan disimpan dulu selama lima bulan sebelum memulai pekerjaannya di Pakistan.
Kepada
Sportsmail, Saleh Hayat secara terbuka pula menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sheikh Salman. "Kami memang sahabat dekat. Ia (Salman) menghadiahkan pelatih untuk tim nasional Pakistan atas permintaan khusus saya, untuk periode dua tahun," demikian pengakuan Saleh Hayat seperti yang direkam oleh
Sportsmail.
(bac)