Jakarta, CNN Indonesia -- Maria Sharapova mengejutkan dunia dengan pengakuan doping dirinya. Kasus doping Sharapova jelas jadi pelajaran bagi seluruh atlet di dunia agar tak menyepelekan tiap hal detail yang mereka hadapi.
Dalam pandangan publik secara umum, doping adalah sebuah bentuk kecurangan untuk meraih hasil lebih baik. Padahal bila menelisik lebih dalam, doping tak melulu soal kesengajaan melakukan kecurangan.
Berdasarkan pengakuan Sharapova, kasus doping dirinya adalah sebuah ketidaksengajaan. Sharapova terganjal doping lantaran ada zat Meldonium dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus Sharapova menjadi unik karena Meldonium baru masuk dalam daftar terlarang WADA (Badan Anti-Doping Dunia) per 1 Januari 2016, sedangkan petenis Rusia tersebut mengaku sudah mengonsumsi Meldonium sejak 2006.
Kesalahan Sharapova jelas terletak pada saat ia mengabaikan surat elektronik dari WADA kepada dirinya per tanggal 22 Desember. Dalam surel tersebut, WADA memberikan pemutakhiran terhadap zat-zat baru yang masuk daftar ilegal di tahun 2016.
Sharapova tidak membuka lampiran daftar zat ilegal terbaru yang dikeluarkan WADA. Hal itulah yang akhirnya mencoreng nama Sharapova.
"Tahan semua komentar tentang Sharapova karena kita semua belum tahu seluruh fakta dengan jelas."
"Saya harap ini benar-benar murni kesalahan karena setahu saya zat tersebut masih masuk kategori legal hingga tahun 2015," ucap legenda tenis dunia, Martina Navratilova.
Apapun yang diucapkan Sharapova untuk pembelaan, Sharapova hampir dipastikan tetap akan dijatuhkan vonis atas kesalahannya. Pembelaan Sharapova dalam sidang nantinya hanya akan bisa mengurangi masa hukuman Sharapova dengan tuduhan 'kelalaian dan ketidaksengajaan menggunakan zat doping.'
Kasus Sharapova ini jelas harus jadi perhatian semua atlet di dunia untuk tidak mengabaikan hal-hal detail yang menyangkut perjalanan kariernya. Karena sebuah 'kelengahan kecil' akan berpengaruh besar pada perjalanan karier seorang atlet.
(ptr)