Jakarta, CNN Indonesia -- Raymond Moore mundur dari jabatannya sebagai CEO dan direktur turnamen BNP Paribas Terbuka, yang juga dikenal dengan nama Indian Wells. Hal itu diutarakan Moore setelah ia melontarkan komentar kontroversial tentang para petenis perempuan.
Keputusan mundurnya Moore itu diumumkan lewat situs resmi turnamen itu pada Senin (21/3) siang waktu Amerika Serikat.
Pemilik turnamen, Larry Ellison menyatakan mundurnya Moore sebagai bukti sebagai bagian promosi kejuaraan dalam menjaga kesetaraan dalam olahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir setengah abad silam, Billie Jean King memulai kampanye bersejarahnya untuk perlakuan setara bagi perempuan dalam tenis," ujar Ellison seperti dikutip dari
Reuters.
Ia pun menegaskan kebanggaan dirinya akan tradisi yang panjang, selama sedekade di Indian Wells, untuk menyamaratakan uang hadiah baik bagi juara tenis pria dan perempuan.
Sebelumnya dinyatakan mundur Moore melontarkan pernyataan para petenis seharusnya berlutut dan berterima kasih kepada Tuhan karena keberadaan petenis putra seperti Roger Federer dan Rafael Nadal, yang dianggapnya berperan besar menopang dunia tenis saat ini.
Hal itu sontak saja mendapatkan kecaman dari berbagai pihak termasuk dari juara tenis putri seperti Serena Williams dan Martina Navratilova.
"Saya pikir itu bukanlah pernyataan yang akurat. Ada banyak petenis putri di luar sana yang sangat menarik untuk ditonton," ujar Williams seperti dikutip dari
Sky Sports.
"Kami bisa sukses sejauh ini dengan kekuatan kami sendiri, tanpa bantuan petenis pria, dan akan terus begitu di masa depan," tukas Nartatilova secara terpisah seperti dikutip dari
BBC.
Mantan petenis asal Rusia itu pun menilai wajar para petenis perempuan akan memboikot turnamen Indian Wells selanjutnya.
Sementara itu Billie Jean King mencuitkan kicauan bahwa dirinya pun kecewa dengan komentar Raymond Moore.
"Dia [Moore] sangat salah di banyak level. Setiap pemain, terutama pemain top, memberikan kontribusi bagi kesuksesan [tenis] kita," kicauan mantan petenis nomor satu dunia yang kini berusia 72 tahun tersebut lewat akun
Twitter-nya.
Moore pribadi telah meminta maaf secara terbuka atas komentarnya tersebut. Namun, isu gender memang masih membayang-bayangi dunia tenis. Khususnya masalah kesetaraan uang hadiah turnamen, yang telah menjadi perdebatan selama beberapa tahun terakhir.
Moore mulai menjadi direktur Indian Wells sejak akhir tahun lalu setelah Steve Simon mundur karena menjadi kepala eksekutif tur WTA. Adapun sebagai CEO Indian Wells, Moore telah menjabatinya sejak 2012 silam. Pria tersebut pun sudah lebih dari 25 tahun terlibat dalam ajang kejuaraan tenis di California tersebut.
(kid)