Asprov Jabar Serahkan Sikap pada Exco PSSI

Ahmad Bachrain & Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 12:07 WIB
Menurut Ketua Asprov Jabar, langkah yang paling elok bagi Asprov dan klub adalah menanti langkah-langkah yang akan diambil oleh Exco PSSI.
Asprov Jabar menegaskan bahwa langkah selanjutnya harus berasal dari Exco PSSI. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Jawa Barat (Asprov PSSI Jabar), Duddy Sutandi, menyerahkan sikap terhadap penetapan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sepenuhnya kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

La Nyalla menjadi tersangka dugaan penyalahgunaan dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Rp 5,3 miliar pada 2012, untuk membeli saham perdana (Initial Public Offering) Bank Jatim. Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka pada 16 Maret 2016.

La Nyalla ditetapkan sebagai buronan pada Selasa (29/3), setelah dirinya itu tidak ada saat penjemputan paksa di rumahnya di Surabaya. Jaksa menjemput paksa karena La Nyalla tidak hadir selama tiga kali pemeriksaan sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duddy sendiri merasa sulit memberikan tanggapan soal pengejaran La Nyalla karena kasus tersebut tidak lagi dalam ranah urusan sepak bola. Ia memilih untuk menunggu langkah-langkah yang dilakukan Exco PSSI pusat.

"Saya kira yang paling bijak begitu (menunggu kabar Exco PSSI pusat). Mereka harus segera mengambil langkah-langkah yang baik untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia. Asprov-asprov saya kira tidak bisa berbuat apa-apa," kata Duddy saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Rabu (30/3).

"PSSI ada aturan main, kami ikuti langkah-langkah proses hukum. Kami tidak ingin jadi pemecah belah, saya yakin mereka punya langkah-langkah yang baik," ucap Duddy.

Dudi menegaskan bahwa wewenang Exco satu tingkat di bawah Kongres PSSI. "Dengan demikian seyogyanya Seluruh anggota PSSI (Asprov dan klub) menunggu langkah strategis yg akan dilakukan oleh Exco PSSI," katanya.

Andaikata La Nyalla resmi ditangkap, Duddy mengatakan normalnya PSSI akan melakukan pemilihan baru.

"Jadi tidak ada aturan wakil ketua naik (untuk menggantikan), yang ada ialah menggelar KLB (Kongres Luar Biasa). Akan tetapi idenya (KLB) harus datang dari anggota komite eksekutif. Jangan menunggu reaksi dari 2/3 voter, itu kurang elok,"

"Kalau idenya tidak datang dari anggota komite eksekutif, nanti ditakutkan ada kubu-kubu dan pecah belah lagi. Tidak usahlah seperti itu."

Sebelumnya salah seorang anggota Exco PSSI, Gusti Randa, menegaskan penetapan status buron La Nyalla tak lantas mengganggu induk sepak bola Tanah Air itu.

"PSSI akan berjalan normal setelah pembatalan SK (Surat Keputusan) pembekuan PSSI oleh Mahkamah Agung," ucap pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu.

Saat disinggung apakah Exco PSSI akan menggelar rapat darurat terkait status buron La Nyalla, Gusti belum bisa memastikannya. "Semua itu tergantung dari pemberitahuan di Kesekjenan di PSSI. Posisi kami hanya menunggu," ungkap Gusti.




(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER