Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesian Soccer Championship (ISC) hasil inisiatif PT Gelora Trisula Semesta sudah di depan mata. Namun, Tim Transisi mengklaim akan bertemu sebuah operator untuk membahas kompetisi lain.
Hal itu dilontarkan salah satu anggota tim transisi, Cheppy T. Wartono, yang mengklaim pihaknya akan bertemu dengan operator kompetisi lain pekan depan.
Pasalnya, Cheppy merasa konsep yang ditawarkan PT GTS masih perlu dipertanyakan, terutama mengenai masalah
legal standing PT GTS sebagai operator ISC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyayangkan jika ini (PT GTS dan ISC) dijadikan
role model. Karena dari awal saja sudah salah. Kami akan berikan kesempatan bagi operator lain," ujar Cheppy usai audiensi antara PT GTS, Tim Transisi, dan BOPI di Kantor Kemenpora, Jumat (15/3).
"Minggu depan kami akan undang operator lain untuk memberikan konsep ke kami. Operator itu kirim surat elektronik ke kami dan membawa konsultan asing, yang akan menjabarkan kompetisi yang baik seperti apa."
Wacana mengenai operator lain itu terlempar usai Cheppy mengkritisi PT GTS yang rencananya akan menggulirkan ISC A mulai 29 April mendatang.
Dalam audiensi yang difasilitasi Kemenpora, Cheppy beserta Tim Transisi mengaku tak puas dengan pemaparan yang dilakukan CEO PT GTS, Joko Driyono.
Cheppy menyatakan PT GTS bisa saja menggelar ISC. Namun, ia memastikan kompetisi itu tak akan mendapatkan rekomendasi Tim Transisi jika masih menggunakan konsep saat ini.
"Kalau mereka mau isi kegiatan, mau beri hiburan ke rakyat, ya silakan saja tidak masalah. Tapi dari ketua (Tim Transisi, Bibit Slamet Riyanto) jelas tak akan memberikan rekomendasi dengan konsep yang mereka tawarkan saat ini," ujar Cheppy.
Tim Transisi sendiri sudah mewacanakan kompetisi bernama Liga Indonesia Tim Transisi (LIT) sejak bulan lalu. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan tentang kompetisi yang diklaim Cheppy mayoritas akan diikuti klub-klub Divisi Utama dan Divisi I tersebut.
(har)