Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menilai PT Gelora Trisula Semesta (GTS) tidak serius dalam meminta rekomendasi ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
PT GTS sudah mengirimkan surat permohonan rekomendasi ke BOPI sejak 29 Maret 2016. BOPI kemudian membalas surat tersebut pada 30 Maret, meminta kepada PT GTS agar memenuhi beberapa persyaratan rekomendasi untuk bisa menggelar ISC 2016.
Surat tersebut tak dibalas pihak PT GTS, hingga pada 8 April BOPI kembali mengirimkan surat untuk mempertanyakan kelengkapan permohonan rekomendasi dan mempresentasikan ajang ISC di hadapan BOPI dan Tim Transisi. Namun hingga hari ini, Selasa (12/4), surat BOPI tak kunjung mendapat respons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya PT GTS ini main-main, tidak serius. Atau bisa ada kemungkinan mereka belum siap," kata Ketua BOPI, Noor Aman, saat dihubungi CNNIndonesia.com.
"Kami sekarang menunggu saja. Diberikan atau tidak rekomendasi tergantung dari kelengkapan persyaratan yang kami minta. Semakin lama mereka memberikan apa yang kami minta, semakin sedikit waktunya."
Kemarin, Senin (11/4), mengambil keputusan PT GTS untuk mengundur jadwal dimulainya ISC A yang diikuti klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) dari semula 15 April menjadi 29 April.
Adapun syarat yang harus dipenuhi PT GTS untuk mendapatkan rekomendasi dari BOPI untuk menggelar ISC kurang lebih sama seperti pada saat PT Liga Indonesia mengajukan rekomendasi Liga Super Indonesia (ISL), seperti legalitas perusahaan, administrasi pemain maupun pelatih, kontrak klub, NPWP, dan pajak.
"Kalau PT GTS sudah memenuhi kriterianya, ya tunjukkan. Termasuk juga kontrak stadion dan status pemain asing. Kami akan tunggu, mungkin pekan depan mereka akan kirim surat balasan. Akan tetapi tidak ada jaminan verifikasi dapat selesai dalam waktu 10 hari atau lebih cepat," ucap Noor.
Sekjen BOPI, Heru Nugroho, juga menyayangkan sikap PT GTS yang minim komunikasi dengan pihaknya terkait rekomendasi penyelenggaran ISC 2016.
"Kami sudah melaksanakan perintah dari Pak Menpora (Imam Nahrawi) agar pro aktif, tapi sampai sekarang surat kami saja tidak ditanggapi," katanya.
Sebelumnya Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha Destria, mengaku pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan BOPI dan kepolisian. Jika ada rekomendasi yang perlu dilengkapi, Tisha mengaku siap untuk mengurusnya.
"Mudah-mudahan saja lancar, kami harus memahami kondisi negara sendiri. Kami sih berharap sejauh ini lancar dan seharusnya tidak ada apa-apa," ucap Tisha.
(har)