Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melobi Komite Olimpiade Asia (OCA) soal venue tiga cabang olahraga yaitu akuatik, atletik, dan bowling.
Saat ini tiga cabang olahraga itu akan digelar di Jakarta. Cabor atletik dan akuatik dinilai OCA sebagai cabang primadona sehingga harus digelar di kota tuan rumah utama, meski artinya harus merenovasi total kedua venue itu karena tak layak untuk ajang sekelas Asian Games.
Namun, seusai memimpin rapat dengar pendapat (RDP) antara Panitia Kerja (Panja) Persiapan Asian Games dengan perwakilan DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Kemenpora, Senin (25/4), Komisi X menilai persiapan Sumsel lebih baik.
Kemenpora diminta melobi OCA pada rapat koordinasi komite pada 10-11 Mei mendatang. Pada rapat itulah keputusan akhir penetapan cabang olahraga untuk masing-masing kota diambil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komisi X berharap Kemenpora dan KOI akan berbicara kembali dengan pihak OCA pada korkom 10-11 Mei nanti, khususnya jika melihat realitas saat ini," ujar Ketua Komisi X Teukyu Riefky Harsya.
"Khususnya tentang penetapan venue 34 cabor, lokasi pembukaan dan penutupan Asian Games, dan hal-hal lain yang mendukung kepentingan Indonesia sebagai tuan rumah."
Riefky juga mengingatkan adanya wacana pemotongan anggaran kementerian pada Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2017 mendatang. Meski demikian, Riefky mengaku dirinya belum tahu berapa potongan anggaran untuk pihak Kemenpora.
"Yang perlu kita waspadai itu di 2017. Karena kita sudah mendapatkan selintingan akan ada pengurangan anggaran," ujar Riefky.
"Kemenristekdikti itu ada pengurangan dari 43 triliun rupiah menjadi sekitar 37 triliun rupiah. Kemendikbud juga dikurang dari 49 triliun rupiah menjadi sekitar 39 triliun rupiah. Tapi kami belum tahu Kemenpora berapa."
Lebih lanjut, Riefky mengatakan dirinya memahami soal pemotongan anggaran itu lantaran kondisi ekonomi yang mungkin tak bersahabat. Namun ia berharap hal itu tak akan menjadi penghambat jelang Asian Games nanti.
"Pengurangan mungkin kita mengerti karena situasi ekonomi saat ini. Namun kita juga harus waspada terkait status Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 nanti," ujar Riefky menambahkan.
(vws)