Jakarta, CNN Indonesia -- Langkah kontroversial akan dilakoni otoritas kompetisi sepak bola Italia, Serie A, mulai musim depan.
Presiden Asosiasi Wasit Italia Marcello Nicchi menyatakan telah mengajukan inovasi untuk memberi ruang bagi media mewawancarai wasit usai pertandingan.
Bagi salah satu wasit terkemuka di Italia saat ini, Nicola Rizzoli, keputusan itu diyakininya akan segera disetujui dan diuji coba musim depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira mulai musim depan akan fase uji coba di mana para wasit akan diizinkan untuk berbicara setelah pertandingan. Saya kira itu akan terjadi segera karena itu salah satu tujuan dari Presiden Nicchi," kata Rizzoli menjawab pertanyaan stasiun radio Italia, Radio 1 Rai, seperti dikutip dari Football-Italia, Senin (25/4).
Selama ini, di seluruh dunia hanya pelatih dan pemain saja yang diberi kesempatan untuk menerima wawancara media di mixed zone, ataupun dalam kesempatan jumpa pers usai laga. Bagi Rizzoli, upaya Nicchi itu dinilainya akan memberi ruang bagi publik sepak bola mengetahui dengan pasti alasan dari setiap keputusan wasit di lapangan.
"Walaupun berbicara setelah pertandingan sulit, di bawah tekanan fan dan media, tentu bisa menjadi sangat sulit," ujar wasit berusia 44 tahun itu.
Rizzoli sendiri merupakan salah satu wasit yang baru saja melakukan keputusan kontroversial pada musim ini, 20 Maret 2016. Dalam laga derby Turin, Rizzoli dikritik karena menganulir gol penyerang Torino Maxi Lopez yang bisa menyamakan kedudukan. Tak hanya itu, ia pun dikritik karena tak mengusir Leonardo Bonucci akibat pelanggaran kerasnya.
Tak heran kemudian banyak kritik melayang padanya di media. Rizzoli dinilai telah membantu kemenangan 4-1 Juventus atas Torino kala itu.
"Saya kira orang berbicara terlalu banyak. Itu telah mendemoralisasi atau menyentuh saya sangat banyak," kata Rizzoli.
"Anda tidak bisa melihat kasus secara keseluruhan hanya dari beberapa lembar foto."
Selain menduga peraturan wasit diperbolehkan berbicara kepada media usai laga akan segera terwujud, Rizzoli mengkritik rencana penggunaan tayangan ulang video dua tahun mendatang di Serie A.
Rizzoli tak suka dengan rencana tersebut, karena menurutnya mendiskreditkan posisi wasit.
"Wasit harus berkompetisi melawan 20-30 kamera, yang mana mustahil. Kita tidak bisa selalu menyalahkan situasi-situasi [wasit] seperti ini," kata dia.
Walau begitu, ia tak mengharamkan rencana federasi sepak bola Italia (FIGC), untuk mengujicoba sistem tersebut dua tahun mendatang.
(kid)