Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa pemain Persija Jakarta mengunjungi rumah duka Muhammad Fahreza, pendukung Macan Kemayoran yang meninggal akibat dugaan aniaya oleh petugas keamanan.
Eja, begitu korban akrab disapa, diduga dianiaya saat laga Persija melawan Persela di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (13/5) malam. Ia menghembuskan nafas terakhir Minggu pagi di Rumah Sakit Marinir Cilandak.
Saat ini kepolisian terus melakukan penyelidikan dan pencarian pelaku kekerasan tersebut.
Di lingkungan rumahnya, Eja dikenal sebagai anak yang riang dan santun. Kegiatannya sehari-hari sebagian besar dihabiskan dengan bermain futsal atau pengajian sepulang sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sebagai pemain turut berduka cita, ke depannya semoga hal seperti ini tidak terulang lagi," kata Kapten Macan Kemayoran, Ismed Sofyan, kepada
CNNIndonesia.com pada Senin siang (16/5).
"Kalau dari pemain, kami ada sedikit sumbangan dari pemain untuk keluarga korban."
Tak hanya uang sumbangan, Ismed yang datang bersama dengan Andritany Ardhiyasa dan Ramdani Lestaluhu mewakili timnya juga memberikan kostum Persija. Kostum kandang berwarna oranye itu diberikan kepada ayah Eja, Samsudin (55), dan telah dibubuhi tanda tangan seluruh pemain macan Kemayoran.
Samsudin sendiri nampak terharu dan mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh orang yang mendoakan anaknya.
"Saya tidak minta apa-apa, saya hanya minta doa. Tidak ada tuntutan biarpun saya dikatakan orang kecil. Kalau pelaku mau ke sini dan mendoakan anak saya, kami terima.
"Namanya musibah, umur, rejeki, tidak ada yang tahu hanya Allah SWT. Yang ingin kami sampaikan adalah semoga tak ada lagi kejadian seperti itu. Memang takdir meninggal Eja
ya harus seperti ini," ucap Samsudin.
(vws)