Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI tidak mau membebankan timnas Indonesia dengan target berlebihan di Piala AFF 2016 setelah kompetisi reguler sempat vakum selama setahun terakhir.
Penghentian kompetisi pun terjadi akibat sanksi Pembekuan PSSI yang dilayangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Timnas yang tangguh akan didapatkan dari pemain-pemain yang sudah ditempa dalam pertandingan teratur di ajang kompetisi. Kita bisa membentuk timnas dan berpartisipasi di Piala AFF 2016, tapi jangan sampai dibebankan target terlalu tinggi," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Apriliani, Kamis (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tony, saat PSSI dibekukan, pengelolaan timnas ikut terhenti dan Indonesia banyak kehilangan momentum di kejuaraan internasional.
"Tapi kita akan siapkan (timnas) lagi. PSSI akan sesegera mungkin mempersiapkannya di bawah Komite Teknik dan dikomunikasikan dengan pemerintah nantinya," ujar Tony di sela-sela diskusi PSSI Pers bertajuk 'Memburu Prestasi Timnas Indonesia dalam Bising Organisasi'.
Komite Teknik tersebut diwakili Tony dan Wakil Ketua Umum PSSI Erwin Dwi Budiawan.
Setelah menggelar rapat perdana Komite Eksekutif (Exco) pada Rabu (18/5), PSSI akan kembali mengadakan rapat Exco pada 23 Mei mendatang untuk mebahas kandidat pelatih timnas.
Hal ini dilakukan untuk menyambut Piala AFF yang akan berlangsung di Myanmar dan Filipina pada 19 November hingga 17 Desember 2016.
Sementara itu Juru Bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang turut hadir dalam diskusi tersebut memastikan hubungan Kemenpora dan PSSI sudah kembali normal.
Gatot mengatakan Kemenpora sejatinya kini memperlakukan PSSI sama dengan cabang olahraga lain lain. Ia juga berharap Kemenpora dapat segera berkomunikasi dengan PSSI.
"PSSI ke Kemenpora
welcome, kami ke PSSI dengan senang hati. Poinnya sama seperti yang disampaikan Pak Jokowi, yaitu inginnya kita berprestasi lebih baik. Dampaknya ini akan besar," katanya.
"Kami belajar dari pembekuan kemarin. Yang diinginkan publik adalah agar segera kompetisi digulirkan dan raih prestasi. Makanya pada saat pencabutan pembekuan, kami tidak mensyaratkan apapun."
(jun)