Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi X DPR-RI meminta PSSI untuk tidak menyia-nyiakan keputusan FIFA yang mencabut sanksi untuk Indonesia. PSSI diminta terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah, khususnya Kemenpora.
Hal itu diutarakan Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Ruang Nusantara I DPR RI, Kamis (19/5) sore. Dengan dicabutnya pembekuan PSSI oleh Kemenpora dan sanksi FIFA, Riefky meminta PSSI ke depan dapat lebih profesional, transparan, dan berprestasi.
"Agar sepakbola nasional dapat segera bangkit kembali dan mengharumkan nama bangsa, Komisi X DPR-RI meminta PSSI terus melakukan koordinasi dan komunikasi kepada para pemangku kepentingan sepak bola nasional termasuk dengan pemerintah dan klub-klub sepakbola nasional," kata Riefky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komisi X DPR-RI akan menyampaikan kepada Pemerintah agar kebijakan terhadap PSSI seperti SK Menpora 01307 tidak terulang kembali, mengingat dampak terhadap terhentinya aktivitas sepak bola menimbulkan kerugian pada pembinaan dan prestasi persepakbolaan nasional."
Setelah PSSI memaparkan hasil Kongres FIFA di Meksiko dan Rapat Komite Eksekutif PSSI beberapa waktu lalu, Komisi X DPR-RI mendukung langkah-langkah PSSI dalam menjalankan program prioritas persepakbolaan nasional sebagaimana yang tercantum dalam acuan kerja yang direkomendasikan FIFA pada surat tertanggal 13 Mei 2016.
Senada, anggota Komisi X dari fraksi partai Golkar, Popong Otje Djundjunan, bersyukur pembekuan terhadap PSSI dan sanksi FIFA untuk Indonesia telah dicabut. "Alhamdulillah. Tentu saja ini harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga," katanya.
Anggota Komisi X lainnya, Jefirston Riwu Kore dari fraksi partai Demokrat, memiliki pendapat yang berbeda. "Jangan sampai pembekuan ini dicabut hanya karena ada kongres FIFA, jangan sampai pencabutan ini ada tujuan lain," ucap Jefriston.
Sementara itu Pelaksana Tugas Ketua Unum PSSI, Hinca Panjaitan, mengakui pembekuan dan sanksi FIFA merupakan pembelajaran yang sangat baik untuk sepak bola Indonesia mendatang.
"Kami sudah berbenah. Kami langsung melaksanakan tugas-tugas kami, dan kami terus melakukan dialog dengan berbagai pihak," ujarnya.
(har)