Kemenpora Ajukan Relokasi Dana Renovasi GBK

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 22:33 WIB
Kemenpora ingin dana renovasi Stadion GBK yang semula dipegang pihaknya, direalokasikan untuk membayar broadcasting fee Asian Games.
Beban renovasi Stadion GBK akan dipikul oleh Kementerian Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta adanya perubahan alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 senilai Rp500 Miliar dari semula untuk renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi pembayaran broadcasting fee Asian Games 2018.

Hal ini disampaikan Menpora Imam Nahrawi di hadapan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (8/6).

"Anggaran yang diberikan Kementerian Keuangan itu kan untuk program utama, termasuk Asian Games. Jadi dana 500 miliar itu akan kita realokasikan," ujar Menpora, Imam Nahrawi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pengajuan APBN 2016, Kemenpora memang pernah meminta dana Rp500 Miliar untuk renovasi SUGBK untuk kepentingan tuan rumah Asian Games 2018. Namun, pada awal tahun, pemerintah menetapkan bahwa dana renovasi SUGBK dan pembangunan Wisma Atlet akan ditangani Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).

Berdasarkan paparan yang diberikan pihak Kemenpora, dana sebesar 500 miliar itu nantinya akan dialokasikan untuk membayar Broadcasting Fee Asian Games 2018, yang mencapai 405 miliar.

Sedangkan sisanya akan dipecah dan diberikan sebagai dukungan penyelenggaraan Asian Para Games (Rp10,125 miliar), dukungan kepanitian Asian Para Games (INAPGOC) 2018 (Rp5 miliar), dan dukungan pembinaan Program Indonesia Emas (PRIMA), penguatan LADI, dan dukungan layanan kesehatan untuk persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games (Rp79,875 miliar).

Terkait dengan besarnya broadcasting fee Asian Games yang mencapai Rp405 miliar (US$30 ribu dolar), Imam sendiri berharap pihaknya bisa melakukan negosiasi ulang dengan pihak Komite Olimpiade Asia (OCA).

Wacana renegosiasi itu juga mendapatkan dukungan dari Komisi X.

"Kami bersyukur sekali (mendapatkan dukungan renegosiasi dengan OCA). Karena jika berhasil akan ada penghematan yang luar biasa," ujar Imam melanjutkan.

"Tidak ada yang tak mungkin terjadi. Selama kita bisa menjelaskan secara rasional saya yakin presiden OCA akan membuka hati."

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER