Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Achmad Budiharto, berharap pemerintah Indonesia dapat membantu perbaikan infrastruktur di Pelatnas Cipayung.
Hal itu ia utarakan setelah bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Cipayung pada Kamis (16/6). Imam berkunjung ke Cipayung untuk memantau dan memberi semangat para atlet bulutangkis yang akan pentas di Olimpiade Rio de Janeiro pada 5 Agustus mendatang.
Budi menilai tidak ada kendala berarti bagi persiapan atlet ke Olimpiade, hanya saja ada pontensi masalah jika dilihat jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya, salah satu masalah yang ada di PBSI adalah infrastruktur kami ini. Karpet lapangan ini sudah lebih dari 10 tahun tidak diganti dan pasti kondisinya tidak terlalu bagus. Hujan jadi lembab sehingga licin ketika dipakai," kata Budi kepada
CNNIndonesia.com, sambil menunjukkan beberapa bagian karpet lapangan yang terkelupas.
"Demikian juga sarana pendukung di belakang tempat latihan ini. Wismanya saya kira juga memerlukan rehabilitasi."
Budi sebetulnya sudah memberitahukan hal ini kepada Imam saat pertama kali dilantik jadi menteri. Saat itu, Budi sudah menyampaikan harapan PBSI agar cabor prioritas tersebut memiliki kualitas sarana yang lebih baik ke depannya.
"Akan tetapi kelihatannya masalahnya klasik: masalah anggaran dan mekanisme prosedurnya yang menyulitkan beliau," ucap Budi.
Kendati demikian, dalam kunjungan ke PBSI Imam menyambut baik permintaan PBSI soal tunjangan pelatih dan peningkatan nilai bonus pada atlet yang berprestasi di Olimpiade. Budi menilai hal ini akan mendorong bagi para pelatih dan atlet bulutangkis.
"Dan menjadi ransangan dan motivasi bagi atlet dan pelatih untuk mencapai prestasi yang terbaik," ujar Budi.
Mengenai nilai bonus yang diinginkan PBSI, Budi tak bisa menyebutkannya karena jumlahnya kerap kali berubah-ubah.
"Dulu pernah ada di angka dua miliar, naik ke lima miliar, lalu dikoreksi lagi menjadi tiga miliar, kami tidak tahu. Tapi berapapun jumlahnya asal itu merupakan penghargaan pemerintah kepada para atlet yang berprestasi, saya kira itu merupakan suatu hal yang perlu diapresiasi," tutur Budi.
(vws)