Jakarta, CNN Indonesia -- Sarana dan prasarana penunjang Asian Games 2018 mulai dibangun hari ini, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Jakarta yang ke-489.
Sarana tersebut antara lain, transportasi massal Light Rail Transit (LRT), arena balap sepeda atau velodrome, serta renovasi wahana ketangkasan berkuda atau equestrian.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerangkan, semua proyek itu akan dibangun berstandar internasional. Proyek LRT, menurutnya, penting untuk mengatasi permasalahan transportasi di Jakarta saat perhelatan Asian Games.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara venue velodrome dan equestrian akan dibangun berstandar Olimpiade demi menunjang prestasi Indonesia pada ajang olahraga multicabang se-Asia itu.
"Supaya ada lagu Indonesia raya melalui barak sepeda. Tidak mungkin dapat emas tapi beda kelas latihannya," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, di Velodrome pada peluncuran infrastruktur Asian Games, Jakarta, Rabu (22/6).
Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), ditunjuk untuk membangun tiga sarana tersebut menggunakan dana yang berasal dari APBD.
Infrastruktur ini ditargetkan selesai sebelum Agustus 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-18.
"Lokasi velodrome sudah dibongkar, Pulomas sudah dikosongkan, jalur LRT sudah dikerjakan land clearing (traktor pengeruk)," kata Direktur Utama Jakpro Satya Haragandhi.
Pembangunan LRT yang pada tahap pertama diperkirakan menghabiskan dana Rp4,5 triliun pada tahap awal, akan memprioritaskan rute Kelapa Gading, Velodrome, dan Rawamangun. Proyek ini sudah melalui investigasi tanah dan relokasi utilitas.
Adapun pembangunan Velodrome, bekerjasama dengan kontraktor dari Inggris dan menelan dana sekitar US$40 juta. Sementara venue equestrian akan dibangun pada lahan seluas 34 hektare dengan anggaran sekitar Rp345 miliar.
(bac)