Jakarta, CNN Indonesia -- Pemuncak klasemen sementara MotoGP 2016, Marc Marquez, menolak wacana penggunakan radio tim. Pebalap Repsol Honda menganggap penggunaan radio tim bisa mengganggu fokus pebalap di atas trek.
Wacana penggunaan radio tim muncul setelah sejumlah pebalap kesulitan menerima pesan dari tim lewat papan di pinggir sirkuit dalam dua seri terakhir, GP Belanda dan GP Jerman, yang diwarnai hujan deras.
Salah satu pebalap papan atas yang mendukung penggunaan radio tim adalah Valentino Rossi.
The Doctor mengatakan radio tim akan memudahkan pebalap melakukan komunikasi dengan tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Rossi, Marquez menganggap penggunaan radio tim tidak dibutuhkan pebalap. Selain karena bisa merusak fokus pebalap, Marquez menganggap strategi dan rencana sudah bisa disepakati sebelum balapan berlangsung.
"Saya tidak bisa membayangkan ketika kami sedang dalam kecepatan tinggi, lebih dari 300 kilometer per jam, ada seseorang berbicara kepada Anda. Anda hanya butuh rencana yang bagus sebelum balapan," ujar Marquez seperti dikutip dari
Motorsport.com.
Marquez pernah menjadi korban salah komunikasi ketika menjalani GP Australia musim 2013. Ketika itu Marquez didiskualifikasi setelah terlambat masuk paddock untuk melakukan pergantian motor di Sirkuit Phillip Island.
"Kami sudah berusaha mengatasi situasi itu sejak 2013 (di Australia)," ucap Marquez.
Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menganggap penggunaan radio tim bukan sesuatu yang buruk bagi MotoGP. Namun, Dovizioso lebih memilih balapan MotoGP seperti adanya saat ini tanpa penggunaan radio tim.
"Mungkin akan lebih mudah dan lebih aman. Tapi, olahraga kami berbeda dengan Formula One. Jadi lebih baik tetap seperti ini," ujar Dovizioso.
(har)