Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan juara dunia MotoGP yang kini menjadi pebalap tes untuk tim Ducati, Casey Stoner, menemukan sisi humor dibalik insiden dirinya terjatuh saat tes di sirkuit Red Bull Ring, Austria, Rabu (20/7).
Pria asal Australia yang kini berusia 30 tahun itu mengicaukan kegelian dirinya ketika jatuh lewat akun
Twitter setelah sesi tes hari kedua di Austria berakhir.

Twitter Casey Stoner usai tes hari kedua MotoGP 2016 di sirkuit Red Bull Ring. (Doc. @Official_CS27)
Stoner sendiri tampil cukup baik dalam sesi tes hari kedua. Ia bisa memperbaiki waktu terbaik serta peringkatnya. Pada tes hari kedua, pria yang dua kali menjadi juara dunia itu memiliki catatan terbaik satu menit dan 23,865 detik. Itu adalah catatan terbaik ketiga pada tes hari kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan waktu serta peringkat Stoner itu lebih baik dibandingkan hari pertama di sirkuit yang sama. Pada tes yang berlangsung Selasa (19/7), Stoner memiliki catatan waktu terbaik satu menit dan 24,502 detik. Itu merupakan catatan terbaik keempat dalam tes hari pertama.
Pada tes hari kedua, Stoner harus mengakhiri pacuannya setelah terjatuh di putaran keenam. Itu adalah untuk kali pertama Stoner terjatuh sejak pensiun dari MotoGP empat tahun silam.
Dalam tes hari kedua itu, Stoner keluar dari garasi menggunakan ban lunak.
"Sejujurnya, tikungan sebelum [jatuh] adalah untuk pertama kali saya mencoba mendorong [pacuan gas] dalam bertahun-tahun ini. Saya bisa mencoba jalan dan mendapatkan putaran lap yang saya inginkan," kata Stoner seperti dikutip dari
Crash. "Tak ada peluang untuk mengambil risiko. Saya hampir tak pernah memacu melebar, membiarkan sebuah kesalahan."
Stoner mengatakan awalnya, dengan menggunakan ban lunak setelah bertahun-tahun absen dirasakannya cukup baik. Ia pun merasa lebih mantap dalam melalap semua tikungan--sebelum akhirnya terjatuh.
"Pastinya saya mungkin sedikit lebih cepat, tetapi karena kami mencapai batas anda tak bisa lebih cepat ketika masuk ke tikungan. Pembatas itu tiba lebih awal karena anda telah mendapatkan lebih banyak cengkeraman," katanya mencoba menganalisis penyebab terjatuhnya.
Ia pun menduga penggunaan ban lunak, setelah dalam dua hari terakhir menggunakan ban keras telah membuat perubahan berat dari belakang ke depan. Dan, ternyata motor tak siap untuk itu saat dipacu.
"Saat masuk ke tikungan enam. Saya bahkan tak mendapatkan sudut yang maksimal. Ini mengecewakan, tetapi di saat yang sama cukup bagus; empat tahun tanpa melakukan kesalahan mendasar," ujar Stoner mencoba menanggapi santai.
Baca juga: Kumpulan Artikel Analisis Separuh Musim MotoGP 2016 (kid)