Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih asal Brasil, Jacksen Ferreira Tiago, tak lagi menangani klub Malaysia Super League, Penang FA. Persoalan internal, disebut-sebut sebagai pemicu yanf membuat Jacksen terlempar dari kursi kepelatihan.
Mantan pelatih Persipura Jayapura itu tak memungkiri kekecewaannya. Namun, Jacksen tak mau mencemaskan masa depannya.
Belakangan, pria kelahiran Jacarazinho, Rio de Janeiro itu mengungkapkan ada klub yang tertarik merekrutnya. Tapi lirikan itu bukan berasal dari klub elite Malaysia lagi atau pula klub Indonesi, tapi salah satu klub luar negeri yang sudah memiliki liga cukup mapan, kendati atmosfernya tak sehebat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya klub yang tertarik meminangnya, Jacksen hanya tertawa renyah dan enggan menjawabnya. Hanya sedikit teka-teki negara asal klub tersebut.
"Lokasinya di Timur Tengah, tapi bukan di Bahrain, bukan di Qatar. Menurut saya level kompetisinya di atas dua negara itu. He he he," ujar Jacksen.
Tapi negara mana? Apakah di Arab Saudi? Sembari tersenyum simpul kepalanya mengangguk,"Ya, bisa itu. Pokoknya nanti saja jawaban pastinya kalau sudah ada kepastian," ungkapnya.
Menurutnya, melatih klub negara-negara di Timur Tengah tentu akan menjadi tantangan yang berbeda lagi baginya. "Saya dengar di sana (Timur Tengah) penerapan hukum islamnya berbeda dengan negara seperti di Malaysia atau Indonesia. Di sana lebih ketat," tutur Jacksen.
"Karakter para pemainnya juga pasti jauh berbeda dengan negara-negara seperti di Malaysia atau Indonesia. Saya harus belajar lagi dari awal beradaptasi dengan mereka."
Bukannya khawatir, Jacksen justru merasa tertantang menjajal atmosfer kompetisi di negeri Padang Pasir itu. "Saya tipe orang yang selalu keluar dari zona aman,
Big Man," ungkapnya.
"Kalau sudah mulai merasa tak bisa lagi berkembang atau mentok, saya harus cari tantangan baru. Mungkin itu yang membuat saya tetap berpikir ingin maju."
Soal alasan pendepakannya dari Penang FA, ia enggan mengungkapkan lebih jauh permasalah internal tersebut. "Yang jelas masih diurus oleh komite yang mengurusi sengketa di sepak bola Malaysia," bebernya.
"Kontrak saya sebenarnya baru habis hingga November di Penang FA. Di atas kertas, masih saya pelatihnya dan sekarang dicarikan solusinya atas persoalan tersebut."
(bac)