`Tim Panahan Indonesia Sukses Beradaptasi di Arena Olimpiade`

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2016 01:38 WIB
Tim panahan Indonesia telah beradaptasi dengan lingkungan dan arena pertandingan Olimpiade 2016 yang akan digelar di Rio De Janeiro, Brasil.
Seorang atlet panahan sedang melakukan di kota Rio De Janeiro, Brasil. Tampak di kejauhan salah satu ikon dari salah satu kota terbesar di Brasil tersebut. (REUTERS/Ricardo Moraes)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim panahan Indonesia sukses melakukan adaptasi dengan lingkungan dan lokasi pertandingan di Brasil yang merupakan tempat berlangsungnya kejuaraan multi event paling akbar di dunia yaitu Olimpiade 2016 di Ri de Janeiro, 5-21 Agustus.

Kesuksesan Ika Yuliana dkk melakukan adaptasi itu dipengaruhi salah satunya oleh waktu istirahat cukup yang diberikan manajemen tim. Sebelumnya mereka melakukan penerbangan lebih dari 24 jam dari tanah air menuju Rio.

"Saya melihat anak-anak sudah tidak terpengaruh lagi dengan jetlag karena ada waktu recovery selama satu hari. Waktu yang diberikan benar-benar dimanfaatkan oleh mereka untuk berlatih di fitness center," kata pelatih tim panahan Indonesia Deni Trisjanto, Minggu (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, latihan perdana tim panahan Indonesia yang diperkuat Ika Yuliana Rochmawati, Riau Ega Agata Salsabila, Muhammad Hanif Wijaya dan Hendra Purnama dilakukan di Sambodromo yang juga lokasi yang akan digunakan untuk pertandingan pada Jumat (5/8).

Berdasarkan hasil latihan perdana sekaligus adaptasi dengan lapangan pada Sabtu (30/7) waktu setempat, kata Deni, dinilai cukup bagus karena semua atlet yang lolos ke kejuaraan empat tahunan ini mampu menjalankan semua program. Bahkan semuanya tidak mengalami kendala saat membidik sasaran.

"Saya lihat tim putra menembak dengan sangat bagus. Kalau saya melihatnya dari situ saja, karena saat ini mereka memang harus menembak bagus. Itu menunjukkan bahwa tim ini punya peluang karena kami juga berharap dari nomor ini," ujar Deni.

Cabang panahan membuka era medali untuk Indonesia di Olimpiade 1988 silam. Kala itu Trio Srikandi yaitu Nurfitriyana, Lilis Handayani dan Kusuma Wardhani membawa pulang medali perak dari Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Terkait Olimpiade yang ada di depan mata, PP Perpani pun berharap tim putra bisa memutus puasa medali selama 28 tahun.

Adapun tentang arena pertandingan, Deni mengaku belum melihat adanya potensi kendala yang bisa mengganggu penampilan anak asuhannya. Hal tersebut terjadi karena panitia telah membuat lokasi pertandingan sesuai dengan standar sehingga akan meminimalisasi kendala angin.

"Di bagian belakang ada papan yang cukup tinggi untuk menghalangi anak panah agar tidak ke luar lapangan, sementara di kanan dan kiri ada tribun penonton. Jadi saya memperkirakan tidak akan ada angin yang terlalu kencang. Saya juga lihat panggungnya kokoh dan dibuat dengan bagus. Suasananya baru dan saya kira bisa memberi ketenangan berpikir untuk atlet," kata Deni menerangkan.

Tim panahan Indonesia akan memulai usaha untuk merebut medali pada Jumat (5/8) dimulai dengan babak kualifikasi perorangan dilanjutkan dengan nomor beregu putra keesokan harinya saat Trio Arjuna Indonesia akan berusaha merebut medali emas. Nomor individu akan berlangsung pada 8-12 Agustus. (antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER