Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pasangan ganda campuran di fase penyisihan Grup C, kembali dipertemukan di final Olimpiade 2016 cabang bulutangkis. Peringkat ketiga dunia asal Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kembali ditantang ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Bagi Owi/Butet, sapaan akrab pebulutangkis andalan Indonesia itu, Chan Peng/Goh Liu, sudah tak asing lagi. Pada fase Grup C, kedua pasangan itu dikecundangi Owi/Butet dua set langsung.
Menarik untuk mengintip jalur final kedua pasangan segrup itu hingga akhirnya bersua kembali di final, Rabu (17/8) 21.50 WIB tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari pasangan Indonesia, Owi/Butet. Mereka memulai perjuangan di fase penyisihan secara mulus dengan mengalahkan lawan-lawannya di Grup C.
Lawan pertama yang menjadi tumbal kepercayaan diri Owi/Butet adalah ganda campuran asal Australia, Robin Middleton/Leanne Choo. Pasangan peringkat ke-28 dunia itu tak berkutik dan tumbang dua gim langsung, 7-21 dan 8-21, dari Owi/Butet.
Ganda Indonesia yang bertekad meraih medali pertama Olimpiade itu pun tak kesulitan mengalahkan ganda campuran Thailand, Bodin Isara dan Savitree Amitrapai. Owi/Butet menyudahi peringkat ke-15 dunia itu dua gim langsung, 21-11 dan 21-13.
Di laga grup terakhir, Owi/Butet juga tak kehilangan dominasi mereka dengan mengalahkan Chan Peng/Goh Liu. Mereka menaklukkan peringkat ke-11 dunia tersebut juga dengan dua set langsung, 21-15 dan 21-11.
Owi/Butet pun bercokol sebagai juara Grup C dengan menyapu bersih semua kemenangan. Namun, posisi itu rupanya cukup dilematis lantaran mereka harus berhadapan dengan ganda campuran senegara, Praveen Jordan dan Debby Susanto, di perempat final.
Praveen/Debby ke perempat final setelah menjadi runner-up Grup A, menemani juara grup, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Owi/Butet pun mampu mengalahkan kompatriot mereka, penghuni peringkat kelima dunia, dengan dua gim langsung, 21-16 dan 21-16.
Di semifinal, Owi/Butet menghadapi lawan yang lebih berat, yakni juara Grup A Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pasangan asal China itu melaju ke semifinal usai menaklukkan ganda asal Jepang, Kenta Kazuno dan Ayane Kurihara, dua gim langsung 21-14 dan 21-12.
Owi/Butet tampaknya belum kehilangan tuah kemenangan di semifinal. Mereka mampu membuat ganda campuran nomor satu dunia itu bertekuk lutut dua gim langsung, 21-16 dan 21-15.
Sementara itu, Chan Peng/Goh Liu berada pada jalur yang tak terlalu berat sejak lolos ke perempat final.
Sebelumnya ganda campuran asal Malaysia itu keluar sebagai runner-up Grup C. Pada laga perdana grup itu, Chan Peng/Goh Liu mengalahkan Bodin/Issara dan Savitree Amitrapai, 21-13 dan 21-19.
Mereka juga mampu menundukkan pasangan Australia, Robin Middleton/Leanne Choo, 21-13 dan 21-18, pada laga pamungkas Grup C. Satu-satunya kekalahan Chan Peng/Goh Liu itu diderita dari Owi/Butet dan membuat mereka berada di posisi runner-up.
Posisi itu membuat Chan Peng/Goh Liu justru memiliki jalur lebih nyaman di perempat final dengan bersua pasangan Polandia, Robert Mareusiak/Nadiezda Zieba. Peringkat ke-11 dunia asal Malaysia itu mampu menundukkan peringkat ke-13 dunia dengan dua set langsung, 21-17 dan 21-10.
Di semifinal, Chan Peng/Goh Liu, berhadapan dengan peringkat keenam dunia, Xu Chen/Ma Jin. Kejutan pun dibuat ganda Malaysia dengan mengalahkan ganda campuran dari China itu dua set langsung, 21-12 dan 21-19.
Di final, mereka bertekad membuat kejutan untuk mengalahkan peringkat ketiga dunia asal Indonesia demi menyabet medali Olimpiade 2016.
(bac)