Jakarta, CNN Indonesia -- Menpora RI Imam Nahrawi meminta agar persoalan penentuan tempat Kongres PSSI tidak dibesar-besarkan.
Sebelumnya pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Ancol pada bulan lalu, sudah ditentukan bahwa tempat Kongres PSSI selanjutnya adalah di Kota Makasar.
Belakangan, dalam surat Kemenpora tertanggal 9 September 2016 yang ditujukan kepada Plt Ketua Umum PSSI, Kemenpora menyatakan tidak akan memberikan rekomendasi terhadap Kongres Pemilihan Pengurus PSSI pada 17 Oktober mendatang seandainya lokasi penyelenggaraan tidak dipindahkan dari Makassar ke Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Menpora membantah jika sengaja memaksakan lokasi digelarnya KLB PSSI sesuai kehendak pihaknya.
"Itu hanya saran. Ya karena mereka minta rekomendasi, tentu kami membuat saran. Apalagi kita tahu bahwa semangat dari pembenahan sepak bola Tanah Air ini adalah kembali melakukan reformasi total," ujar Imam kepada para wartawan di Hotel Atlet Century, Selasa (13/9).
"Reformasi itu harus kita tarik ke dalam sebuah semangat bahwa para perintis yang melahirkan PSSI itu betul-betul ingin ini jadi alat pemersatu negeri."
Karena pemerintah menjadi pembina sekaligus penanggung jawab keolahragaan nasional, menurutnya, pemerintah akan memberikan saran dan masukan kepada setiap pengurus cabang olahraga yang minta rekomendasi kepada pemerintah.
"
Toh ini masalah tempat. Yang penting esensinya adalah Kongres, jadi jangan dibesar-besarkan masalah tempat ini," tutur Imam.
Lebih lanjut, Imam mengatakan akan menunggu jawaban dari PSSI atas rekomendasi itu yang telah dikirim sejak 9 September lalu. Menurutnya, persoalan tempat KLB PSSI adalah perkara teknis yang sangat sederhana dan tak perlu dibesar-besarkan.
Imam juga mengatakan bahwa sesungguhnya kongres PSSI dapat diadakan dimana pun.
"Nah, tapi kalau pemerintah dimintai pendapat, sebaiknya di Yogyakarta karena dulu PSSI pernah lahir di sana. Semangatnya itu saja, oke? Namanya juga minta rekomendasi, kecuali (PSSI) tidak meminta rekomendasi," ucap Imam.
"Jangan dibesar-besarkan apalagi dikait-kaitkan bahwa Menpora benci pada suatu tempat, tidak. Hati Menpora itu Merah Putih. Tapi ini murni untuk kembali kepada semangat awal PSSI dilahirkan," katanya.
Sebelumnya, media sosial
twitter sempat diramaikan dengan protes para netizen yang merespons kabar keinginan Kemenpora RI yang meminta KLB PSSI di Makassar dipindahkan ke Yogyakarta. Protes itu ditandai dengan tanda pagar #MakassarJugaIndonesia.
Protes terutama dilayangkan para pendukung PSM Makassar yang menilai bahwa ibu kota Sulawesi Selatan itu punya nilai historis yang sebanding dengan Yogyakarta sehingga pantas jadi tuan rumah Kongres PSSI.
"PSM lahir 1915, yang mengenal sepak bola duluan itu Makassar, sedangkan PSSI 1930. Jangan kasih alasan yang tidak RASIONAL #makassarjugaindonesia," cuit Muhammad Akmal Ed, beberapa waktu lalu.
(bac)