DUA DEKADE ARSENE WENGER

Wenger Sebut Pengabdiannya di Arsenal Sulit Dilampaui

Jun Mahares | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 12:46 WIB
Menurut Arsene Wenger perubahan sepak bola industri yang demikian cepat praktis mendorong klub melakukan cara instan demi mendatangkan trofi.
Arsene Wenger menilai masa pengabdiannya sulit dilampaui manajer lainnya yang penuh tekanan di era sepak bola modern. (Reuters / Andrew Couldridge)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masa pengabdian Arsene Wenger di Arsenal genap berusia 20 tahun. Segudang kisah pun sudah dilewati. Tak hanya menuai pujian, kritik pedas juga selalu menghampiri manajer 66 tahun tersebut.

Meski sudah dua dekade berseragam Arsenal, namun Wenger bukan manajer terlama di Liga Primer. Masa pengabdian terlama masih dipegang Alex Ferguson yang pernah menangani Manchester United selama 27 tahun.

Di era industri sepak bola modern dewasa ini, jabatan manajer menjadi sesuatu yang sulit dipertahankan. Namun, Wenger menjadi satu-satunya pengecualian setelah Ferguson memutuskan pensiun pada 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang Profesor, julukan Wenger, mengakui perubahan sepak bola industri yang demikian cepat praktis mendorong klub melakukan cara instan demi mendatangkan trofi.

Tekanan besar dari manajemen inilah yang membuat masa kerja pelatih tak menentu. Jika tak mampu meraih target manajemen, maka pemecatan menjadi jawabannya.

"Saya bisa membayangkan manajer lain bertahan selama 20 tahun, namun sepertinya itu sangat sulit," kata Wenger dalam wawancaranya kepada BeIn Sport.

"Sepak bola berubah dengan cepat. Masyarakat sudah berubah dan saat ini semua orang sangat menuntut. Publik memiliki opini lebih dan ingin terlibat lebih jauh dengan klub."

Untuk menghadapi beban yang datang dari segala arah, seorang manajer harus memiliki kekuatan ekstra dan tidak membuat keputusan bodoh. "Anda harus menghormati peraturan klub dan memiliki karakter yang kuat di dalamnya."

Wenger mulai bekerja sebagai manajer Arsenal pada September 1996 dengan raihan 15 gelar bergengsi termasuk tiga trofi Liga Primer Inggris dan enam kali juara Piala FA.

Namun, semua prestasi yang telah dipersembahkan tak lagi dipandang spesial oleh banyak orang karena kesulitan meraih Liga Primer sejak terakhir kali direngkuh pada musim 2003/04.

Meski demikian, Wenger mengaku selalu mendengarkan kritik dari luar dan dijadikan masukan objektif.

"Tentu saja saya mendengarkan semua kritik. Ketika Anda sudah berada lama di sebuah klub, maka akan sangat berbahaya jika tidak mendengarkan kritik sama sekali. Anda harus mengambil langkah ke belakang, melihat semuanya dari kejauhan, dan menganalisa semuanya dengan objektif."

"Perspektif sangat penting. Kadang kritik memang benar dan Anda harus coba menganalisa apa yang salah. Tapi, dalam masyarakat modern dewasa ini, dari total 100 orang, sebanyak 95 orang tidak mengkritik, sementara lima lima di antaranya melakukannya dan justru merekalah yang didengar."

Menurut Wenger, pengaruh media saat inilah yang membuat para pengkritik termasuk para pengamat sepak bola menjadi sosok yang penting. Sementara opini yang dikeluarkan si pengamat justru mampu memengaruhi analisa publik.

"Saya hanya bisa berkaca setelahnya dan mengatakan saya telah melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin." (jun/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER