Jakarta, CNN Indonesia -- Perebutan status juara dunia Formula 1 2016 semakin memanas dengan dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, hanya berselisih delapan poin di klasemen sementara.
Keduanya akan berusaha keras finis pertama di GP Sepang yang akan digelar akhir pekan ini demi mendapatkan 25 poin dan mengamankan puncak klasemen. Lalu apa lagi yang menarik diamati dari seri balapan kali ini?
Bisakah Kemerosotan Hamilton Berhenti?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tersisa enam seri balapan lagi, Lewis Hamilton membutuhkan Dewi Fortuna berpihak pada garasinya untuk menghentikan Rosberg semakin meninggalkannya di klasemen.
Rosberg unggul delapan poin setelah mendapatkan tiga kemenangan beruntun, sementara Hamilton harus bertarung susah payah dari grid paling belakang ke podium tiga di Spa, mengawali balapan dengan buruk di Monza, dan diganggu masalah mobil di Singapura.
Meski demikian, Hamilto akan ingat dirinya pernah mengejar ketertinggalan 43 poin dari Rosberg di awal musim ini. "Kami memiliki mobil bagus, kami harus mendapatkan akhir pekan yang bagus," kata Hamilton setelah GP Singapura.
"Kami datang dari ketinggalan 43 poin, sehingga secara teori, delapan poin tidak seberat itu."
Berharap pada HujanPebalap Red Bull, Daniel Ricciardo, bisa dimaafkan jika ia menampilkan tarian pemanggil hujan di Sepang. Ia berharap balapan yang digelar di bawah guyuran hujan akan memperbesar peluangnya merebut kemenangan pertama musim ini.
"Suatu saat kami akan mendapatkan hujan lebat, dan semoga hal itu akan mendatangkan beberapa kemudahan dan kami bisa merebut kemenangan yang telah kami incar," kata Ricciardo.
Hujan memang cocok dengan pengaturan mobil Red Bull yang memiliki tenaga downforce tinggi, bisa menghambat tenaga mesin Mercedes, dan juga membuat situasi tak terprediksi jika Safety Car keluar.
Ricciardo bisa sedikit senang jika mengingat ramalan cuaca melaporkan bahwa ada 80 persen peluang turun hujan pada Minggu nanti.
Ban Tipe KerasSuhu yang tinggi dan juga lintasan yang baru saja direnovasi membuat strategi pemilihan ban akan menjadi kunci pada balapan akhir pekan ini.
Tahun lalu, Mercedes kalah karena gagal mendapat satu kesempatan lagi mengganti ban, jika dibandingkan dengan Sebastian Vettel dari Ferrari yang keluar menjadi juara. Hamilton gagal untuk mengejar Vettel dengan ban tipe kerasnya yang lebih lambat.
Musim ini, setiap pebalap bisa memiliki tiga pilihan ban untuk Sepang, yaitu tipe lunak, keras, dan medium. Semua tim memilih untuk membawa lebih banyak tipe ban lunak, tapi mereka diwajibkan untuk menggunakan tipe ban keras setidaknya satu kali ketika balapan.
Hal ini akan memaksa setiap tim berpikir ekstra keras mencari taktik yang sesuai. Jika balapan ini akan diganggu badai tropis Malaysia, yang akan memaksa para pebalap menggunakan ban intermediate atau ban basah, maka balapan 56 putaran itu akan dimenangkan lewat strategi pitstop.
Ferrari Akan Berjuang Hingga AkhirKemenangan Vettel di Sepang musim lalu adalah yang pertama untuk Ferrari dan mengakhiri puasa podium pertama Ferrari selama 35 balapan. Sejak balapan saat itu lah, Ferrari kerap disebut akan menipiskan jarak dengan Mercedes.
Tapi tahun ini mereka justru mengalami berbagai kemunduran dan belum pernah menjuarai satu seri pun. Kegagalan suspensi bahkan membuat Vettel memulai balapan dari grid paling belakang di Singapura. Ferrari kemudian memanfaatkan hal itu untuk memasangkan mesin baru pada mobil Vettel dan menerima hukuman penalti.
Dengan adanya beberapa perkembangan baru, Vettel akan berharap bisa menyelesaikan musim ini dengan situasi yang lebih baik lagi.
"Saya kira ke depannya kami akan membalap dengan percaya diri, ada beberapa perkembangan yang akan datang," kata pebalap Jerman itu. "Kami di sini untuk berjuang, dan hal inilah yang akan kami lakukan."
Mengenang Aksi VerstappenDi Malaysia 2015 lah pebalap yang kala itu masih 17 tahun, Max Verstappen, menggunakan mobil Toro Rosso untuk merebut posisi enam di kualifikasi. Saat balapan, ia melewati Daniel Ricciardo untuk merebut posisi tujuh dan mencatatkan diri sebagai pebalap termuda yang pernah merebut poin di Formula 1.
Setelah dipromosikan menjadi pebalap Red Bull untuk mendampingi Ricciardo pada GP Spanyol, Verstappen akan berharap dia bisa kembali memperbaiki posisinya pada trek yang punya arti spesial ini.
(vws)