Jakarta, CNN Indonesia -- Polemik lokasi penyelenggaraan Kongres PSSI periode 2016-2020 terus berlanjut. Itu lantaran PSSI bersikukuh menggelar kongres di Makassar dan tidak mengindahkan imbauan Kemenpora yang meminta agenda pemilihan ketua umum diselenggarakan di Jakarta.
Pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan mengaku keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang dilaksanakan pada Kamis (13/10) malam.
"Kami membahas isu terkini terkait kongres sesuai statuta kami jalankan kepada anggota PSSI, AFC, dan FIFA bahwa kami siap ke Makassar," kata Hinca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami putuskan rapat akan dilanjutkan Sabtu (15/10) malam di Makassar. Dan kami akan laporkan ke FIFA apa yang terjadi sambil tunggu balasan 1-2 hari putusannya."
Sebelumnya, pengurus PSSI diwakili Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan dan Sekjen PSSI Azwan Karim juga telah menemui Menpora RI Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Rabu (12/10).
Dalam pertemuan itu seperti diterangkan Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto, Kongres PSSI diminta dipindah ke Jakarta.
"Kami hormati hukum negara tapi kami tidak menemukan alasan yang cukup untuk tidak menggelar kongres di Makassar dan keputusan itu sudah ditetap saat Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol pada Agustus lalu," ujar Hinca.
Keputusan KLB PSSI pada 3 Agustus lalu menetapkan Kongres PSSI untuk memilih ketua umum baru beserta jajaran pengurusnya akan digelar di Makassar pada 17 Oktober 2016.
Namun, Kemenpora tidak mengamini putusan tersebut dan justru mengeluarkan surat rekomendasi di Yogyakarta. Kebijakan ini diambil untuk memperingati hari lahir PSSI di Yogyakarta sekaligus menjadi lokasi netral.
Setelah menggelar pertemuan dengan PSSI, pihak Kemenpora kemudian mengusulkan kongres digelar di Jakarta. Sementara itu PSSI tetap memutuskan kongres digelar di Makassar sambil menunggu arahan dari AFC dan FIFA pada lanjutan rapat Exco pada Sabtu (15/10).
(jun)