Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2016-2020 harus siap sedia 24 jam.
Menpora Imam mengaku gembira melihat capaian satu emas bulutangkis di Olimpiade 2016. Imam menilai ada proses untuk menjadi lebih baik yang ditunjukkan para atlet maupun organisasinya.
Namun, melihat kegagalan Indonesia dalam mengirimkan wakil ke final Denmark Terbuka Superseries Premier 2016, Imam menilai perlu ada evaluasi ke dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada perubahan dari cara penyiapan lapis kedua dan ketiga. Maka, di Munas (Musyawarah Nasional) hal ini harus menjadi perhatian serius agar rekrutmen atlet bulutangkis dari klub bisa dimanfaatkan secara maksimal, dikelola dengan baik dan sempurna dengan fokus dalam meningkatkan pembinaan ke depan," kata Imam kepada media, Senin (24/10).
Lanjut Imam, butuh pengelolaan secara cermat dan fokus mengingat bulutangkis adalah cabang andalan Indonesia di Olimpiade.
"Jadi, PBSI harus dikelola dengan baik. Kalau perlu 24 jam ketua umumnya di pelatnas agar olahraga ini bisa menjadi industri," ungkapnya.
"Maka itu, harus ada orang kompeten yang sepenuh hati bisa mendampingi dan mengurus organisasi ini. Pemerintah ingin agar manajemen bulutangkis dikawal, tertuang dalam regulasi."
Senada, Deputi IV Kemenpora Gatot S Dewa Broto menambahkan, saat ini Kemenpora berada dalam posisi netral terkait calon ketua umum PBSI baru. Ia mengatakan ketua umum baru harus punya kontribusi yang signifikan bagi PBSI ke depannya.
"Pemerintah ini
kan anggarannya terbatas. Kalau bisa (PBSI) dipimpin orang yang bisa membantu mencari solusi dari keterbatasan anggaran. Itu lebih baik dibanding hanya karena figur nama besarnya saja," kata Gatot kepada
CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, PBSI melalui Sekretaris Jendral, Ahmad Budiharto, telah mengirimkan surat permohonan audiensi terkait Musyawarah Nasional PBSI sekaligus kongres pemilihan ketua umum baru akan digelar 30 Oktober-1 November 2016 di Surabaya pada Senin (24/10).
Kata Gatot, audiensi itu bukan untuk mencari dukungan melainkan hanya untuk melaporkan bahwa induk organisasi bulutangkis itu akan menggelar Munas.
(vws)