Kemenpora Akan Pangkas Jumlah Atlet ke SEA Games 2017

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 12:30 WIB
Kemenpora akan segera menerapkan skema cabang olahraga prioritas dan memangkas jumlah atlet yang dikirimkan ke SEA Games 2017.
Ilustrasi atlet. Indonesia diperkirakan akan memangkas jumlah atlet di SEA Games 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia hanya andalkan 17 cabang olahraga untuk merebut emas di SEA Games 2017 Malaysia. Perubahan itu juga dipastikan bakal memangkas lebih dari setengah kontingen yang akan berangkat dibandingkan SEA Games 2015 Singapura, ketika Indonesia membawa 600 orang termasuk atlet dan ofisial.

Pemangkasan ini terkait skema prioritas fokus pada atlet yang punya potensi menyumbangkan medali emas.

Sejak empat bulan lalu, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang mewakili Indonesia untuk mengikuti SEA Games Council Meeting menyebut Indonesia kehilangan 13 cabang olahraga yang potensi mendatangkan medali. Sebab itu, Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR-RI, Senin (24/10) mengatakan, Indonesia hanya akan mengirimkan atlet di 28 cabang olahraga (cabor) dengan prediksi atlet yang tampil maksimal 200.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah itu didapat setelah Imam berkoordinasi dengan KOI dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"Prima kasih tahu bahwa sementara di SEA Games 2017, Indonesia hanya akan mengirimkan 200 atlet dengan asumsi betul-betul atlet yang potensi emas atau perak. Jumlah itu baru perkiraan," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto kepada awak media usai rapat di Gedung MPR/DPR, Senayan, Senin (24/10) malam.

Disebut Gatot, dari 38 cabor di SEA Games ke-29, unggulan Indonesia untuk meraup medali hanya ada di 17 cabor. Namun, dalam perkembangannya Gatot memungkinkan adanya penambahan jumlah kuota atlet jika terjadi perubahan performa yang signifikan dan ada potensi merebut emas.

Dijelaskan Gatot, nantinya bakal ada beberapa indikator pertimbagan Prima pada saat menetapkan jumlah fix atlet yang akan dikirimkan di SEA Games khususnya sampai akhir tahun ini.

"Kami belum bisa bicara sembarangan, harus ada data yang riil untuk tahu toleransi penambahannya berapa, dan kami tidak mau mematok. Jadi perkembangannya dipantau High Performance Program (HPP) cabor tertentu yang punya peluang."

"Kami siap untuk melakukan penambahan, tapi sementara pernyataan atau keinginan prima soal 200 itu masih kami adopsi. Itu menjadi pelajaran bagi cabor-cabor agar mereka serius dan bisa menunjukkan bahwa atlet yang dikirim adalah yang benar-benar berpeluang," tegasnya.

Dibeberkan Gatot contoh indikator yang akan digunakan yakni hasil dari SEA Games sebelumnya dan hasil di Asian Games dalam penentuan cabor proyeksi medali. Selain itu, ada juga hasil penilaian performa yang dilakukan tim dari Prima di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat lalu serta hasil penilaian harian dari tim monitoring masing-masing atlet di cabornya sebagai bagian dari evaluasi.

Kemenpora juga masih menunggu hasil pembaruan data terakhir dari Satlak Prima terkait prestasi atlet saat ini. Pasalnya, sampai akhir tahun ini masih ada beberapa event yang berlangasung dan dapat berpengaruh bagi penilaian perkembangan dan penampilan atlet.

"Kami akan cek di Prima lebih lanjut. Hampir setiap minggu kami komunikasi terus dengan Prima," tutup Gatot saat ditanya soal batasan waktu penilaian atlet untuk masuk sebagai skuat tambahan kontingen SEA Games Indonesia di Malaysia.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER