Jakarta, CNN Indonesia -- Jalan panjang dilalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk bisa memutuskan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2017. Butuh lima kali Rapat Kerja (Raker) sampai anggaran sebesar Rp3,141 triliun diusulkan ke Badan Anggaran Komisi X DPR-RI, Senin (24/10) malam.
Kemenpora menjadi salah satu kementrian yang mendapatkan perhatian lebih mengingat kepadatan agenda hingga 2018 mendatang. Mulai dari persiapan atlet menuju SEA Games 2017 di Malaysia, persiapan sebagai tuan rumah Asian Games 2018, hingga pemberdayaan program pemuda tak bisa dilepaskan dari program Kemenpora.
Dari total anggaran yang diminta Kemenpora, pos terbesar ada di Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga yang jumlahnya mencapai Rp1,572 triliun. Jumlah itu juga belum ditambah Rp465 miliar dari belanja prioritas sehingga totalnya menjadi Rp1,962 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pos anggaran lain di Kemenpora termasuk Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda sebesar Rp 135 miliar, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Rp319 miliar serta Deputi Pembudayaan Olahraga Rp430 miliar.
"Semua (anggaran) yang diajukan kami disetujui Komisi X," kata Imam usai Raker. Ia menganggap wajar proses persetujuan anggaran membutuhkan proses dan waktu yang lama.
"Tugas DPR itu kan melakukan pendalaman pada setiap
item kegiatan maupun program yang menjadi prioritas kementerian. Sebagai fungsi legislatif atau pengawasan, mereka juga ingin melihat secara detil perencanaan anggaran sejak awal sampai akhir, maka wajar kalau butuh waktu lama seperti ini.
"Tetapi saya bersyukur proses Kemenpora tidak selama kementerian yang lain. DPR betul-betul punya perhatian untuk mendorong peningkatan prestasi," kata Imam ketika ditanyai alasan butuh lima kali Raker.
Khusus di Deputi IV yang menangani olahraga, Menpora menjelaskan bahwa rincian anggaran termasuk untuk INASGOC (Panitia Penyelenggara Asian Games 2018) sebesar Rp70 Miliar, untuk persiapan Asian Paragames yakni pembayaran uang jaminan sebesar Rp11 Miliar dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sebesar Rp500 miliar.
Kemenpora juga masih harus mengeluarkan dana untuk Kesekretariatan, dana rutin Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, SOIna (Special Olympic Indonesia), National Paralympic Committee (NPC) dan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).
Jumlah anggaran untuk 2017 itu kini akan dipertimbangkan kembali di ranah Badan Anggran (Banggar) DPR sebelum nantinya disahkan.
(vws)