WAWANCARA KHUSUS

Gita Wirjawan: Mimpi Saya Indonesia Dominasi Tunggal Putra

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2016 19:11 WIB
Gita Wirjawan bakal kembali maju dalam persaingan perebutan kursi nomor satu PBSI. Bagaimana pandangannya tentang Munas dan persaingan dengan Wiranto?
Gita Wirjawan berharap bisa melihat kembali dominasi tunggal putra dalam beberapa tahun mendatang. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gita Wirjawan memutuskan untuk kembali maju ke bursa pencalonan Ketua Umum PP PBSI. Ia telah melakukan sejumlah perubahan sejak menjadi orang nomor satu empat tahun lalu, seperti pemanggilan kembali Rexy Mainaky hingga perubahan peraturan tentang kontrak individu.

Setelah empat tahun berlalu, Gita memutuskan untuk kembali maju ke pencalonan Ketua Umum PBSI periode 2016-2020. Berikut petikan wawancara CNNIndonesia.com dengan Gita Wirjawan soal pencalonannya tersebut:

Setelah empat tahun berlalu, bagaimana Anda melihat kepengurusan 2012-2016?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya rasa saya puas dengan yang telah kami kerjakan bersama selama empat tahun ini. Jerih payah yang kami lakukan terbayar.

Soal hal-hal negatif yang ada di kepengurusan saya, saya serahkan penilaian itu pada publik.

Menilik ke belakang, apa yang melatarbelakangi Anda maju sebagai calon ketua umum empat tahun lalu?

Waktu itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdiskusi dengan saya dan beliau mengatakan bahwa bulu tangkis perlu diberikan perhatian. Lalu saya juga berbicara dengan Pak Djoko Santoso (ketua umum PBSI sebelum Gita) dan memutuskan maju sebagai calon ketua umum hingga akhirnya terpilih.

Apakah janji mendatangkan Rexy Mainaky sudah dikumandangkan sebelum terpilih?

Tidak. Sama sekali belum ada tindakan soal Rexy. Begitu saya terpilih, saya coba membawa orang-orang terbaik di lingkungan pelatnas, dan untuk itulah saya berusaha untuk memulangkan Rexy ke Indonesia.

Seberapa sulit proses untuk membawa Rexy kembali ke Indonesia?

Cukup sulit karena Rexy adalah sosok bertangan dingin yang diminati oleh banyak negara di dunia ini. Dia memiliki gaji yang besar di Filipina. Namun setelah beberapa kali pertemuan, juga bersama keluarganya, akhirnya kami bisa meyakinkan Rexy untuk pulang ke Indonesia.

Lalu bagaimana soal sponsor individu?

Saya melihat bahwa sistem yang ada saat itu bisa diubah. Karena itulah saya memutuskan untuk melakukan perubahan. Apparel pun begitu terbuka saat kami melontarkan ide tersebut, sementara Yonex yang jadi sponsor tunggal sebelumnya juga bisa menerima langkah yang kami ambil karena bagi mereka kemajuan bulu tangkis Indonesia tentu berdampak positif bagi mereka.

Ada anggapan, materi yang membaik terkadang membuat atlet terlena sehingga tak lagi mendorong mereka untuk agresif mengejar predikat terbaik. Setuju?

Saya tak setuju dengan pendapat itu. Saya selalu yakin bahwa tiap atlet pasti memiliki keinginan dan hasrat untuk jadi yang terbaik di olahraga ini.

Lagipula, PBSI memiliki tolok ukur yang jelas sehingga bisa tahu atlet yang tak bisa memenuhi harapan dan konsekuensi yang harus diambil.

Banyak yang menyebut bahwa langkah Anda jadi orang nomor satu PBSI tahun 2012 adalah sebagai persiapan menuju persaingan menuju Kursi Presiden Republik Indonesia?

Soal pendapat-pendapat seperti itu, saya kembalikan lagi ke publik. Publik akan bisa melihat bagaimana konsistensi saya saat duduk di kursi Ketua Umum.

Sepanjang empat tahun saya duduk di kursi Ketua Umum, bisa ditanya ke tim pelatih hubungan saya dengan pelatih dan pemain.

Di tengah kesibukan Anda, bagaimana mengatur waktu untuk PBSI?

Setiap minggunya saya selalu meluangkan waktu untuk bertemu pelatih atau jajaran pengurus, baik itu saya ke Cipayung atau mereka yang datang ke tempat saya.

Saya selalu memantau perkembangan yang ada di PBSI dari minggu ke minggu dan siap untuk mengambil langkah pada apa yang terjadi di tubuh organisasi.

Mengapa akhirnya memutuskan untuk kembali maju dalam persaingan sebagai calon ketua umum?

Semua itu terjadi setelah Olimpiade berlangsung. Bila saya memang diperkenankan untuk memimpin PBSI kembali, maka saya akan melakukannya.

Bagaimana melihat Wiranto sebagai pesaing utama anda di Munas nanti?

Saya menghormati beliau dan sangat mengenal beliau. Yang ingin saya sampaikan adalah, siapapun yang terpilih, prioritas utama adalah atlet.

Atlet harus diutamakan dan bagi saya atlet bulu tangkis di pelatnas tentunya ingin stabilitas dan situasi yang kondusif sehingga mereka bisa fokus mengejar prestasi.

Sejauh mana upaya Anda untuk kembali memikat hati Pengprov PBSI?

Saya sudah sampaikan program saya dan visi-misi saya ke beberapa Pengprov, seperti halnya juga yang dilakukan oleh Wiranto. Jadi tinggal menunggu jalannya Munas nanti.

Dana selalu jadi masalah klasik pembinaan olahraga di Indonesia. Bagaimana dengan bulu tangkis?

Bulu tangkis membutuhkan dana yang tak sedikit setiap tahunnya karena banyak kebutuhan seperti pengiriman pemain ke turnamen luar negeri.

Namun yang pasti, bila didukung manajemen yang bagus, berprestasi, dan ditambah iklim ekonomi yang makin membaik di Indonesia, saya yakin akan makin banyak donatur yang bersedia menyisihkan uang untuk membantu perkembangan bulu tangkis Indonesia.

Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu bulu tangkis selama ini.

Indonesia sukses meraih gelar penting di sektor individu, namun gagal mengangkat trofi beregu dalam kepengurusan anda di 2012-2016. Ada alasan khusus?

Saya melihat bahwa Indonesia masih dalam proses untuk bisa jadi negara yang mampu memenangkan trofi turnamen beregu. Dan menurut saya, Indonesia mengalami nasib sial karena gagal jadi juara Piala Thomas tahun ini setelah perjalanan luar biasa menuju babak final.

Kita bisa melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar di masa depan karena banyak pemain muda yang jadi anggota tim di tahun ini.

Salah satu momen menyakitkan ketika Indonesia kalah 2-3 di final Piala Thomas 2016 melawan Denmark. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)Salah satu momen menyakitkan ketika Indonesia kalah 2-3 di final Piala Thomas 2016 melawan Denmark. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)


Pemain senior seperti Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan sudah memasuki usia pensiun sedangkan angkatan Jonatan Christie dan kawan-kawan masih butuh proses untuk jadi pemain bintang. Bagaimana menurut Anda?

Saya tetap yakin bahwa para pemain yang ada di tengah generasi mereka seperti Angga Pratama/Ricky Karanda, Praveen Jordan/Debby Susanto bisa diandalkan untuk meraih gelar.

Dulu pada 2012 juga banyak yang meragukan kemampuan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir namun nyatanya mereka sukses jadi juara dunia beberapa bulan kemudian.

Banyak harapan mengarah ke para pemain muda tunggal putra. Ada komentar soal itu?

Semua tahu bahwa Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Ginting punya potensi besar untuk jadi pemain hebat. Dalam satu tahun terakhir, mereka bisa melesat dari peringkat 200-an menuju peringkat 30 besar.

Tentunya tidak logis bila langsung menginginkan Jonatan dan yang lainnya jadi pemain nomor satu dunia dalam waktu dekat. Namun untuk bisa jadi pemain penghuni 10 besar dalam satu tahun ke depan, hal itu sangat mungkin dilakukan.

Mimpi saya bila kembali terpilih adalah melihat kembalinya dominasi Indonesia di nomor tunggal putra, lalu kemudian disusul tunggal putri.

Tunggal putri masih kesulitan untuk berprestasi. Apa Kendalanya?

Bila dibandingkan dengan tunggal putra, bibit tunggal putri Indonesia tak sebanyak yang dimiliki tunggal putra. Namun sejauh ini PBSI terus mendorong upaya percepatan regenerasi sehingga Hanna Ramadini, Fitriani, Gregoria Mariska, dan lainnya bisa secepatnya bersaing dengan tunggal putri papan atas dunia.

Di tiap turnamen bergengsi, Anda selalu datang langsung ke stadion. Mengapa?

Saya memang terus berusaha mendukung langsung perjuangan para pebulu tangkis Indonesia. Hanya di Piala Sudirman 2015 saya absen menonton langsung. Selebihnya, saya pasti selalu sempatkan datang menonton langsung dan pasti suara saya habis tiap saya datang ke stadion.

Apa yang anda rasakan ketika melihat kegagalan Indonesia di Final Piala Thomas 2016?

Saat itu saya melihat Ihsan, yang kurang lebih seumuran dengan anak saya, membawa beban besar untuk berprestasi dari 250 juta masyarakat Indonesia. Saya paham benar bagaimana besarnya beban yang ditanggung Ihsan saat itu.

Ketika Ihsan gagal menang, saya berdiskusi dengannya dan coba menghibur dirinya. Saya katakan bahwa saat itu Indonesia memang kalah namun hal itu tetap merupakan kemajuan bagi Indonesia di masa depan.

Soal Olimpiade 2016, sejauh mana ketegangan anda?

Saya sangat tegang terutama ketika Ahsan/Hendra sudah lebih dulu tersingkir di babak penyisihan. Setelah itu hasil undian pun berjalan kurang bagus karena Praveen/Debby bertemu dengan Tontowi/Liliyana disusul duel Tontowi/Liliyana lawan musuh beratnya, Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak semifinal.

Saya memutuskan untuk tak lagi mengobrol langsung dengan Tontowi/Liliyana sejak babak semifinal agar mereka tak mendapatkan tekanan. Saya hanya ikut menonton di tribun sampai akhirnya mereka berhasil jadi juara Olimpiade dan membuat Indonesia bangga.

Salah satu sukses besar kepengurusan Gita Wirjawan  adalah medali emas Olimpiade 2016. Salah satu sukses besar kepengurusan Gita Wirjawan adalah medali emas Olimpiade 2016. (REUTERS/Marcelo del Pozo)


Selama menonton langsung, bagaimana urusan bisnis anda?

Saya kesampingkan meski saya tetap melakukan komunikasi lewat surat elektronik ketika malam datang. Namun sepanjang hari pasti saya ada di stadion. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER