Tour de Indonesia Diprediksi Habiskan Rp20 Miliar

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2016 00:57 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari membocorkan besaran finansial untuk menggelar Tour de Indonesia 2017.
Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, membocorkan besaran pengeluaran Tour de Indonesia 2017. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari membocorkan besaran finansial untuk menggelar Tour de Indonesia 2017. Sedikitnya Rp20 miliar yang dibutuhkan untuk TdI tahun depan.

Dengan besaran tersebut, Okto harus berusaha keras untuk menarik sponsor agar event yang vakum selama lima tahun terakhir itu bisa kembali digelar.

Menurut Okto, besaran pengeluaran tersebut masih tentatif. Jumlah pastinya baru akan diketahui setelah Delegasi Teknis (TD) yang baru akan segera memulai kerjanya pekan depan melaporkan hasil surveynya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survey yang dimaksud, jelas Okto, meliputi pendataan daerah-daerah yang punya potensi wisata dan bisa dijadikan etape yang akan dilewati pebalap di Tour de Indonesia 2017 nantinya.

"Kami akan berusaha mencari dana itu dari sponsor. Sejauh ini Kementerian Pariwisata siap mendukung. Beberapa sponsor potensial yang dulu sering mendukung event balap sepeda juga siap untuk kembali mendukung," sebut Okto saat soft launching Tour de Indondesia, Selasa (8/11).

Okto yang juga merupakan Promotor tinju ternama Indonesia itu menyebut optimis, Tour de Indonesia bisa berlangsung dengan meriah.

"(Saya) Optimis ini kegiatan yang cukup ditunggu. Jika dikemas lebih menarik, pastinya akan banyak pihak lain yg mau berpartisipasi," ungkapnya.

Lewat level kompetisi 2.2 race seperti gelaran terakhir pada 2011, Tour de Indonesia 2017 diharapkan bisa memberikan kesempatan lebih besar kepada pebalap Indonesia untuk berpartisipasi.

"Kalau levelnya di naikkan menjadi 2.1, nanti hanya bisa diikuti oleh tim kontinental dan sati tim nasional. Sedangkan di Indonesia baru ada dua tim kontinental, Pegasus dan KFC yang baru mau dibentuk, sehingga akan lebih sedikit pebalap Indonesianya," ungkap Okto.

Jadwal awal yang ditentukan Juli 2017 pun diharapkan tidak bentrok dengan SEA Games yang menurut rencana dihelat pada 19-31 Agustus 2017.

"Kami rasa bisa disiasati supaya tidak bentrok dengan SEA Games 2017 karena domain pengambilan keputusan ada di federasi, tinggal koordinasi dengan Satlak Prima nanti," jelasnya.

Pemilihan waktu di bulan Juli, lanjut Okto, bertepatan dengan libur sekolah sehingga mudah melakukan sterilisasi jalan. Selain itu, PB ISSI juga telah mengantongi izin dari Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI) untuk menggelar Kejuaraan Nasional di akhir Juli.

"Jadi nanti di akhir Tour de Indonesia akan langsung digelar Kejuaraan Nasional," ujarnya. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER