Jakarta, CNN Indonesia -- Pangkostrad TNI AD Letjen Edy Rahmayadi yakin jabatan militernya tak akan mengurangi komitmennya sebagai Ketua Umum PSSI yang baru. Edy terpilih sebagai Ketum PSSI pada Kongres Pemilihan PSSI di Hotel Mercure Ancol, Kamis (10/11).
Edy bakal memimpin jalannya roda kepengurusan induk sepak bola nasional mulai 2016 hingga 2020 mendatang.
Edy sebelumnya diprediksi sebagai calon terkuat untuk duduk di kursi panas pucuk pimpinan PSSI. Latar belakangnya sebagai salah satu pejabat teras di TNI menjadi salah satu alasan banyak voters yang memilihnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang menjadi keraguan banyak pihak pula sebelumnya adalah rangkap jabatan yang kini dibebankan kepadanya.
Namun, Edy kembali menepis keraguan tersebut. Ia menyatakan bahwa pengabdiannya di TNI masih bisa sejalan dengan komitmennya memajukan sepak bola nasional.
“(Soal jabatan sebagai Pangkostrad) TNI adalah profesi saya,” tegas Edy kepada para wartawan usai dirinya terpilih sebagai Ketum PSSI, Kamis (10/11).
Sebelum maju sebagai Ketum PSSI, Edy juga terus membangun klub PS TNI dan terus bergerak ke arah profesional. Salah satunya adalah dengan keikutsertaan kubnya di Indonesian Soccer Championship.
Edy maju dan terpilih sebagai Ketum PSSI didukung oleh para pemilik suara yang menamakan diri mereka sebagai Kelompok 85. Nama tersebut diklaim sebagai jumlah voters yang akan memilihnya.
Kenyataannya, jumlah pemilih yang memilih Edy kurang dari 85 voter yakni sekitar 76 suara. Ia pun menjelaskan terkait segelintir jumlah pemilih yang kemudian beralih ke calon lain.
“Saya dapat 76 suara, ada beberapa (pemilik suara) yang mau memilih orang lain (calon lain),” tutur Edy.
(ptr)