Jakarta, CNN Indonesia -- Pembatalan Persebaya sebagai anggota PSSI berakibat parah di Surabaya. Ribuan pendukung Surabaya turun ke jalan dan Surabaya seolah membara bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November.
Seperti dilaporkan
Antara, ribuan pendukung Persebaya, Bonek Mania, memblokir Jalan Gubernur Suryo Surabaya, tepat di depan Gedung Negara Grahadi. Mereka meluapkan kemarahan membakar ban dan bernyanyi menuntut PSSI mengesahkan status klub Persebaya, Kamis (10/11) malam.
"Bonek menuntut Persebaya untuk disahkan statusnya di kongres PSSI," ujar salah seorang orator aksi sambil berteriak tanpa pengeras suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bonek yang sebelumnya berkumpul di Taman Apsari merangsek ke jalan dan menutup jalur protokol di tengah kota tersebut. Mereka juga membakar ban di tengah jalan sembari meneriakkan yel-yel dukungan terhadap Persebaya.
Sekitar setengah jam, Bonek semakin banyak berdatangan hingga mengakibatkan kemacetan di sejumlah titik yang mengarah ke kawasan Grahadi.
Salah seorang koordinator aksi, Pandu, mengaku unjuk rasa sebagai wujud kekecewaan terhadap Kongres PSSI yang berlangsung di Jakarta hari ini.
"Status Persebaya tidak dibahas di arena kongres, padahal sebelumnya ada perjanjian untuk mengesahkannya dan bisa berlaga di kompetisi resmi musim mendatang," ucapnya seperti dikutip dari
Antara.
Ribuan Bonek yang mayoritas menggunakan kendaraan roda dua kemudian bergerak ke kantor Asprov PSSI Jatim di Jalan Kali Kepiting dengan pengawalan petugas kepolisian.
Sementara itu, tim kebanggaan Arek Suroboyo ini sesuai dengan agenda akan disahkan pada Kongres PSSI kali ini. Namun, menjelang pengesahan diprotes oleh beberapa pemilik suara, hingga akhirnya pimpinan sidang menyerahkan keputusan pada Kongres.
Kongres pun menyepakati jika rencana pengembalian status Persebaya dengan tiga tim lainnya yaitu Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi dan Lampung FC ditunda dan permasalahannya disarankan untuk diselesaikan kepengurusan baru.
Kasus Persebaya 1927 yang hingga saat ini statusnya belum dipulihkan oleh PSSI akan menjadi prioritas khusus oleh ketua umum PSSI terpilih, Edy Rahmayadi setelah Pangkostrad ini menjadi orang nomor satu di induk organisasi sepak bola Indonesia itu.
"Persebaya akan segera diselesaikan. Nanti akan kami lihat mana yang benar. Yang jelas akan kami seleksaikan dengan jalan yang tepat," kata Edy Rahmayadi di sela Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol Jakarta.
(ptr)