Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Semen Padang, Nilmaizar geram karena dianggap tidak memberikan izin kepada Jandia Eka Putra masuk ke Timnas Piala AFF 2016.
"Salah kalau saya tidak mengizinkan pemain, tolong hal ini ralat, (karena hal ini) lucu" cetus Nilmaizar dengan nada kesal ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (15/11).
Menurut Nilmaizar, boleh tidaknya pemain memenuhi panggilan timnas bergantung pada keputusan manajemen klub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya siap mengizinkan pemain, tanpa kecuali. Tidak pernah seorang Nilmaizar tak mengizinkan pemain untuk membela tim Nasional! Jadi, (Alfred) Riedl jangan bicara begitu," jelas Nilmaizar yang merupakan mantan pelatih timnas tersebut.
"Saya lebih nasionalis daripada Riedl!" tegasnya.
Sebelumnya, pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl, mengkritik keras sikap Nilmaizar yang dianggap menghalangi Jandia untuk memperkuat skuat Garuda yang diproyeksikan tampil di Piala AFF 2016.
Riedl tidak mengerti alasan utama Nilmaizar melarang pemainnya gabung timnas. Sebab, Jandia mengaku tetap bersedia dipanggil meski sempat dipulangkan sebelum laga uji coba tandang melawan Myanmar (4/11) dan Vietnam (8/11).
Sejauh ini, slot kiper dihuni tiga nama. Antara lain, Andritany Ardhiyasa, Kurnie Meiga, dan Dian Agus Prasetyo. Nama terakhir diragukan tampil di AFF mendatang lantaran hingga kini belum pulih dari cedera hamstring.
Kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam pun sedang diusahakan gabung timnas sebagai pengganti Dian Agus. Namun, kehadirannya masih terhambat proses perizinan.
"Tapi saya saya menyesalkan kasus Jandia. Pelatih Semen Padang Mr Nilmaizar yang pernah menjadi pelatih timnas seharusnya mengerti kesulitan yang saya alami saat ini. Saya tidak mengerti dia mengatakan kepada publik bahwa dia mendukung timnas tapi nyatanya tidak mau lepas pemain ke timnas," tutur Riedl.
Pelatih asal Austria tersebut meminta Nilmaizar mematuhi kesepakatan antara PSSI dan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang mengizinkan klub melepas maksimal dua pemainnya ke timnas.
"Saya harap Jandia tidak diperkenankan tampil di ISC sebagai sanksi dari regulasi yang telah disepakati," ujar pelatih berusia 67 tahun itu.
"Kami berusaha membangun tim yang kuat dengan regulasi dua pemain. Ini satu pemain saja tidak diberikan dan membuat kita rumit," kata Riedl menambahkan.
(bac)