Jakarta, CNN Indonesia -- Nama dua legenda bulutangkis Indonesia Susi Susanti dan Liem Swie King akan abadi dalam piala. Kedua pebulutangkis beda generasi yang pernah menjadi juara All England itu namanya akan abadi sebagai piala bergilir dalam ajang turnamen bulutangkis junior.
Nama kedua mantan pebulutangkis itu akan disematkan untuk turnamen berformat Thomas dan Uber yang bernama Blibli.com Li Ning Superliga Junior U-19 2016. Turnamen itu akan digelar di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah, pada 21-26 November mendatang.
Piala Liem Swie King akan diberikan kepada juara tim putra, sementara Piala Susi Susanti diperuntukan untuk juara tim putri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Piala bergilir itu sendiri belum jadi, baru gambarnya saja. Saya baru memberitahukan soal Piala Bergilir ini sama Susi pun baru dua hari yang lalu, untungnya Susi sangat membantu kalau soal bulutangkis," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, dalam jumpa pers di Kuningan, Jakarta, Rabu (16/11).
Mendengar rencana pengabadian namanya tersebut, Susi yang juga hadir dalam jumpa pers menyatakan dirinya merasa tersanjung dan terhormat.
"Dengan niat baik untuk perkembangan bulutangkis, saya setuju saja. Apabila ada niat baik untuk bulutangkis Indonesia, saya siap membantu. Jadi ketika saya dipilih menjadi nama piala bergilir, saya terima dengan senang hati dengan harapan bisa menaikkan prestasi generasi muda," ujar Susi.
Lebih lanjut, perempuan yang juga berhasil meraih medali emas Olimpiade 1992 itu berpendapat kejuaraan junior tersebut bagus bagi atlet-atlet muda menimba pengalaman dan beradaptasi untuk bermain secara beregu.
"Dalam bermain beregu, kemenangan akan berdampak sangat luar biasa, juga mengasah mental karena sangat berbeda sekali tekanan ketika bermain individu dengan beregu," ujar perempuan yang berhasil membawa Indonesia sebagai juara Piala Uber sebanyak dua kali yakni 1994 dan 1996.
"Jika bermain individu, kemenangan dan kekalahan akan berdampak pada diri sendiri. Akan tetapi ketika bermain secara beregu, setiap poin akan sangat berharga."
Susi yang terkenal sebagai pebulutangkis tunggal yang handal itu mengakui ketika masih bermain dirinya selalu menjadi ujung tombak dalam pertandingan beregu.
"Kalau saya kalah tentunya memberi dampak yang kurang baik pada tim karena (kekelahan tersebut) mungkin jadi suatu tekanan dan semangat jadi turun," tutur perempuan yang kini berusia 45 tahun tersebut.
Dalam Superliga Junior di Magelang nanti, akan ada delapan regu putra dan tujuh regu putri yang bertanding memperebutkan Piala Liem Swie King dan Piala Susi Susanti.
Mereka akan memperebutkan total hadiah senilai Rp 200 juta. Juara pertama akan mendapatkan Rp100 juta, sementara peringkat kedua dan ketiga mendapat Rp50 juta dan Rp25 juta.
Selain itu untuk meringankan beban tim yang bertanding, panitia memberi bantuan biaya transportasi dan akomodasi sebesar Rp20 juta setibanya di Magelang.
(kid)