Jakarta, CNN Indonesia -- Pascal Wehrlein yang pernah menjadi rekan Rio Haryanto saat pebalap Indonesia itu membela tim Manor, masuk radar sebagai pengganti Nico Rosberg di tim Mercedes.
Pebalap asal Jerman tersebut menjadi salah satu kandidat karena dinilai hafal mesin Mercedes. Selain musim lalu Manor disuplai mesin dari Mercedes, semusim sebelumnya Wehrlein pun merupakan pebalap cadangan untuk tim juara F1 tersebut.
Setelah Nico Rosberg memutuskan pensiun dini usai meraih titel juara dunia F1 tahun 2016, Mercedes masih mencari pebalap pengganti untuk menemani Lewis Hamilton. Beberapa nama pebalap yang diperkirakan mengganti Rosberg sudah muncul seperti Wehrlein, Esteban Ocon, Fernando Alonso, Sebastian Vettel, Valtteri Bottas, dan Carlos Sainz Jr.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bos tim Mercedes Toto Wolff menyatakan timnya akan melakukan sebuah pilihan yang 'berani' tentang pengganti Rosberg. Dan, Wehrlein pun menjadi salah satu opsi kuat yang terserak di meja.
"Jelas sekali, dengan keputusan yang diambil Nico di akhir kami perlu berkompromi dengan situasi. Jika kami tahu tiga bulan sebelumnya, mungkin lebih banyak opsi yang tersedia," kata Wolff kepada
Sky Sport seperti dikutip dari
Crash.
Terkait pebalap yang mungkin akan menjadi pengganti Rosberg, Wolff mengeluarkan nama Valtteri Bottas dari daftar favorit. Salah satu penyebabnya pebalap asal Finlandia itu terikat kontrak dengan Williams.
"Dia [Bottas] sangat disukai dan pebalap yang cerdas, dia juga sangat, sangat cepat. Namun, dia bersama Williams sekarang, pebalap utama, dan sangat penting kombinasinya dengan Lance Stroll," ujar Wolff.
Sementara itu terkait pebalap yang pantas untuk mengganti Rosberg, Direktur non-eksekutif Mercedes Niki Lauda mengatakan orang tersebut harus mampu untuk menjuarai balap. Lauda pun menjanjikan pengumuman pebalap pengganti Rosberg akan menjadi hadiah Natal yang tak terduga.
Lauda sendiri mengaku kecewa dengan keputusan Rosberg dan mengkritisi pebalap asal Jerman berusia 31 tahun tersebut.
Di kutip terpisah, Rosberg mengaku kecewa dengan kritik yang disampaikan Lauda. Menurut Rosberg, pria yang menjadi raja sirkuit pada dekade 1970-1980 an tersebut tak pantas mengkritiknya sedemikian rupa di hadapan media massa.
"Sepanjang waktu saya selalu bicara banyak dengan Niki dan dia jelas sekali berbeda sekrang dari caranya bertindak di depan media. Saya kira itu hanya karena kekecewaannya saja," tukas Rosberg seperti dikutip dari
Autoweek.
(vws)