Timnas Indonesia dan Sejarah Buruk di Leg Pertama Final AFF

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Jumat, 09 Des 2016 18:38 WIB
Timnas Indonesia punya catatan yang buruk di leg pertama babak final. Hal itu yang mutlak diubah oleh Boaz Solossa dan kawan-kawan kali ini.
Timnas Indonesia harus bisa memaksimalkan leg pertama dengan baik. ( ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia pernah dua kali kalah di final Piala AFF saat turnamen sudah menggunakan format dua leg. Dalam di final tersebut, Indonesia selalu kalah telak di leg pertama. Hal ini yang mutlak diwaspadai di final kali ini.

Indonesia sempat dua kali mengecap babak final format dua leg, yaitu pada 2004 dan 2010. Ada dua kesamaan dari dua final tersebut yaitu nasib Indonesia menuju juara sudah tipis begitu leg pertama selesai.

Pada tahun 2004 silam, Indonesia bertemu Singapura di babak final. Saat itu, Indonesia difavoritkan jadi juara karena mampu mencetak 22 gol dalam perjalanan ke final dan hanya kebobolan tiga gol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ternyata impian Indonesia untuk juara sudah terlihat musnah usai leg pertama yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Gol Daniel Bennett, Khairul Amri, dan Agu Casmir hanya mampu dibalas Mahyadi Panggabean di menit akhir laga. Alhasil, Singapura pulang dari Jakarta dengan membawa keunggulan 3-1.

Saat ganti bertindak sebagai tuan rumah, Singapura yang telah di atas angin mampu kembali menutup laga dengan kemenangan 2-1.

Hal yang serupa terjadi di final tahun 2010. Asa Indonesia untuk bisa meraih titel juara sudah nyaris menguap usai leg pertama.

Pada edisi 2010 tersebut, Indonesia berganti bertindak jadi tim tamu terlebih dulu dengan bertandang ke Kuala Lumpur.

Sayangnya, Indonesia gagal tampil maksimal dan pulang dengan kekalahan telak 0-3.

Kekalahan dengan selisih tiga gol itu membuat langkah Indonesia menjadi berat meski ganti bertindak sebagai tuan rumah di leg kedua.

Indonesia yang tampil penuh tekanan bahkan sempat tertinggal 0-1 terlebih dulu sebelum Muhammad Nasuha dan Muhammad Ridwan membuat Indonesia mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-1.

Meski demikian, hal itu tak cukup untuk mengantar Indonesia jadi juara karena Skuat Garuda kalah 2-4 dalam agregat secara keseluruhan.

Mimpi buruk itu yang harus bisa dihapus di kesempatan final yang didapat Indonesia kali ini.

Indonesia wajib memaksimalkan laga kandang lawan Thailand di leg pertama, 14 Desember sebagai modal kuat untuk pergi ke leg kedua, tiga hari kemudian saat Indonesia ganti bertindak jadi tim tamu.

Para pemain Indonesia sendiri sangat antusias menghadapi laga final lawan Thailand.

"Kami akan bermain dengan baik melawan mereka (Thailand). Kami akan menang di final karena kami selalu berpikir meraih kemenangan setiap pertandingan."

"Kami akan bangkit 100 persen melawan Thailand untuk meraih kemenangan," ucap gelandang Timnas Indonesia Stefano Lilipaly. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER