Jakarta, CNN Indonesia -- Arema FC memang bukan sosok asing lagi bagi Aji Santoso. Mengawali karier sepak bolanya di Arema Malang, ia juga gantung sepatu di klub yang sama.
Terhitung sejak 1987, Aji sudah memperkuat klub berjuluk Singo Edan hingga 1995 sebagai bek sayap. Ia sempat pindah ke Persebaya Surabaya pada musim 1999-2000, PSM Makassar pada 1999-2000 dan Persema Malang pada 2001. Ia mengakhiri kiprahnya sebagai pemain di Arema pada musim 2002-2004.
Sebagai orang Malang asli, keinginan untuk bisa melatih tim asal Kota Apel itu begitu tinggi dalam diri pelatih yang kini menginjak 46 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia ingin Arema bisa kembali mencetak prestasi gemilang di kompetisi sepak bola nasional ke depannya. Karena itu, ia pun sangat antusias ketika manajemen Arema FC mencoba mendekatinya untuk direkrut sebagai juru taktik di Liga Indonesia musim depan.
Sepanjang keikutsertaanya di Liga Super Indonesia (ISL), Arema baru sekali menjadi jawara, yakni pada edisi 2009-2010. Singo Edan juga tercatat dua kali sebagai
runner-up ISL pada musim 2010-2011 dan 2013.
Tahun ini, di sepinya kompetisi resmi yang dibuat PSSI, Arema tetap masih mampu menunjukkan taringnya dengan menjadi
runner-up di klasemen akhir Indonesian Soccer Championship (ISC) di bawah Persipura Jayapura yang keluar sebagai juara.
Langkahnya untuk menjadi pelatih anyar Arema menggantikan Milomir Seslija tinggal tunggu kepastian, Sabtu (24/12). Jika nyata, ia berharap bisa bertahan selama mungkin di klub yang jadi kebanggaan Kota Malang itu.
"Di sini (Indonesia) kontrak biasanya kebanyakan per musim, beda dengan di luar negeri. Seperti Alex Ferguson yang menghabiskan waktunya sampai pensiun jadi pelatih di Manchester United," sebut Aji.
"Sebagai orang Malang, saya ingin bertahan selama mungkin di Arema. Tapi berapa lama
kan tergantung prestasinya. Saya ingin seperti Alex Ferguson, menjadi inspirasi," akunya.
Buat Aji, mempertahankan nama besar dan prestasi Arema menjadi tantangan baginya jika ia dipercaya menjadi pelatih musim depan.
"Sebagai orang Malang, pastinya saya punya harapan tinggi terhadap pestasi di musim mendatang. Para suporter juga punya pandangan yang luar biasa,"
"Tidak mudah melatih di Arema. Sepak bola di Malang itu berbeda dengan tempat lain dari segi atmosfernya. Suporternya sudah terbiasa dengan prestasi," jelasnya.
Aji sendiri enggan memastikan posisinya sebagai pelatih Arema. Mantan pelatih sementara Timnas Indonesia mengatakan posisinya akan ditentukan manajemen Arema dalam konferensi pers besok, Sabtu (24/12).
(bac/har)