Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen PSSI Ade Wellington mengatakan naturalisasi bukan menjadi satu-satunya kekuatan utama Timnas Indonesia. Pada tahapan seleksi, PSSI tidak akan sebelah mata untuk melihat latar belakang para calon pemain Timnas.
Setelah lama tidak menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia, PSSI selangkah lagi akan menjadikan penyerang berdarah Belanda-Indonesia, Ezra Walian, sebagai pemain naturalisasi teranyar.
Namun, Ade mengatakan langkah PSSI menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia bukanlah kekuatan utama. Ade memastikan seluruh pemain Indonesia punya kesempatan memperkuat tim Garuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menjelaskan kalau ada pemain dari Kalimantan yang punya kualitas bagus dan dibandingkan dengan pemain Indonesia yang besar di Spanyol tapi kualitasnya biasa saja, PSSI bakal tetap memilih pemain daerah.
"Mau dalam atau luar negeri, yang terbaik yang akan kami prioritaskan," kata Ade ketika ditemui
CNNIndonesia.com di Kantor PSSI, Jumat (13/1).
"Artinya, kami objektif. Kami juga sudah menyiapkan pemandu bakat untuk tidak asal panggil pemain. Meskipun akhirnya yang menentukan nanti adalah pelatih," jelas Ade.
Ditanya soal konsep naturalisasi, Ade mengatakan dalam pemilihan yang terpenting adalah berjenjang dan bertahap. PSSI disebut Ade juga tengah menyusun pembinaan dari grass root sesuai dengan kurikulum untuk usia muda yang telah dibuat.
Kurikulum tersebut nantinya akan didukung dengan bergulirnya kompetisi kelompok umur berjenjang mulai dari U-13, U-15 dan U-17 di seluruh Indonesia. Harapannya, dari pembinaan yang kuat dan merata di pelosok daerah bisa melahirkan bibit-bibit unggul untuk Timnas Indonesia di masa depan.
"Tapi sebelumnya dua tahun tanpa kompetisi, pembinaan usia muda juga tidak maksimal. Menurut saya hasil yang ada sekarang ini belum maksimal," tegas Ade.
"Padahal sebenarnya bakat yang ada sekarang ini hebat-hebat. Tapi kalau pembinaan berjalan pasti akan jauh lebih hebat dan pemain level atas akan lebih banyak lagi," sambungnya..
Ade mencontohkan sosok Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama Pranata sebagai sosok dari hasil sebuah pembinaan.
"Kebayang tidak, kalau pembinaan ini berjalan dengan benar, kompetisi kurikulum benar, hasilnya bakal luar biasa," ujar Ade.
Hal ini jadi tugas berat yang akan menjadi pekerjaan rumah buat direktur teknik anyar PSSI, Danurwindo, dan timnya. Program kerja yang sudah disusun sebelumnya akan dirinci lebih lanjut untuk pengembangan sepak bola.