Jakarta, CNN Indonesia -- Rudolof Yanto Basna masih menjadi sorotan tajam, terutama bagi penggemar Arema FC. Pasalnya, pemain kelahiran Sorong itu mendadak batal menandatangani kesepakatan merumput bersama Singo Edan.
Mantan bek Persib Bandung itu kini mengakui bahwa masih ada komunikasi dengan sejumlah klub kasta tertinggi di kompetisi Indonesia.
Salah satunya yang ia sebutkan adalah pembicaraan dengan tim asal Pulau Sumatera, Sriwijaya FC.
"Komunikasi itu sudah dilakukan sebelum saya menjajaki kemungkinan ke Malang. Beberapa klub menyampaikan ketertarikannya kepada saya, termasuk Sriwijaya FC," ujar Yanto Basna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Sriwijaya FC, ia menyebut Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, dan PSM Makassar juga pernah menghubunginya.
"Tapi saya belum memutuskan untuk memilih klub untuk bergabung. Saya masih harus melihat dulu setiap kemungkinan lain," terang Yanto Basna.
Di antara klub-klub yang tertarik, kabarnya Sriwijaya FC dan Arema FC paling serius merekrut pemain berdarah Papua tersebut.
Yanto Basna kemudian memilih menjajaki peluang bersama Singo Edan dan berada di Malang selama dua hari dengan mendapat ongkos serta akomodasi dari manajemen.
Namun, Yanto Basna mendadak keluar dari Jakarta tanpa ada komunikasi lebih dulu ke pelatih dan manajemen. Ia pun mencoba menjelaskan alasannya tersebut.
"Saya ada urusan keluarga di Jakarta yang mendadak dan penting sehingga harus segera ke sana. Kebetulan keluarga saya sedang ada di Jakarta," terang Yanto Basna.
"Setelah itu, saya mengontak pelatih dan manajer kalau saya ke Jakarta."
Pemain 21 tahun itu langsung menelepon pelatih dan manajer begitu tahu ada berita yang menyebut dirinya kabur dari Arema. Ia ingin mengklarifikasi bahwa dirinya tidak kabur.
Yanto Basna membeberkan, pelatih Arema Aji Santoso sempat menanyakan sekali lagi akan tetap bersama Singo Edan atau tidak.
"Tapi saya katakan kondisinya membuat saya sulit untuk bisa ke sana (Arema). Ibarat maju kena, mundur pun kena," ujar Yanto Basna.
(har)