Potensi Presley Martono Jadi 'Rio Haryanto Kedua'

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 16:30 WIB
Usai menjuarai Formula 4 South East Asia (F4 SEA) 2016, pebalap muda Indonesia Presley Martono mematok target terjun di F1 dalam tiga tahun mendatang.
Presley Martono menargetkan tampil di F1 dalam tiga tahun ke depan. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar gembira kembali hadir dari olahraga otomotif. Pebalap muda Indonesia, Presley Martono, sukses menjuarai Formula 4 South East Asia (F4 SEA) 2016. Ia pun mematok target terjun di F1 dalam tiga tahun mendatang.

Untuk bisa tampil di F1, Presley harus mengantongi 40 poin untuk meraih super lisence. Tampil sebagai rookie dan menjadi juara umum di F4 SEA, pebalap 16 tahun itu sudah mengumpulkan tabungan 12 poin.

Untuk bisa mencapai 40 poin, ada banyak opsi yang bisa dilakukan. Mulai dari menjamah ajang F4 Eropa hingga naik tingkat ke F3 Eropa yang butuh sokongan dana yang lebih besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini manajer sekaligus ayah Presley, Perry Martono mengatakan sebisa mungkin akan membawa anaknya itu terjun di balapan mobil single seater (kursi tunggal).

Sejumlah sponsor pun mulai dibidik, termasuk mencari dukungan dari pemerintah seperti yang dilakukan pendahulunya, Rio Haryanto dan Sean Gelael.

Selama tampil di F4 SEA, Presley masih mengeluarkan kocek pribadi yang cukup besar. Perry menyebut sedikitnya 200-300 ribu euro atau sekitar Rp4,3 miliar sudah digelontorkan.

"Kami masih menunggu pendanaan signifikan yang dijanjikan karena Presley jadi juara umum di F4 SEA. Selain itu, kami juga akan bertemu dengan sponsor potensial untuk memutuskan ke mana Presley tampil setelah ini," kata Perry di Jakarta, Kamis (26/1).

"Saya maunya ke F3 Eropa karena di F4 Eropa persaingannya tidak jauh beda dengan seri di Asia Tenggara. Jadi, kalau bisa levelnya yang lebih tinggi," sahut Presley yang mengenakan kemeja putih lengan panjang itu.

Perjalanan pebalap berusia 16 tahun itu masih panjang. Lewat rencana jangka panjang matang yang disusun tim manajer, ditambah motivasi dari seniornya Rio Haryanto yang lebih dulu mencicipi aspal F1.

Presley berharap bisa menjadi anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di level tertinggi balapan mobil suatu saat nanti.

"Penampilan Rio ke Formula 1 jadi motivasi buat saya. Kalau Rio bisa, kenapa saya tidak bisa?" tegasnya.

Namun, persoalan dana kembali menjadi benturan bagi pebalap yang kini duduk di bangku kelas tiga SMA British International School itu. Setidaknya, ia butuh sponsor untuk bisa menopang penampilannya di level balapan yang lebih tinggi untuk bisa melengkapi 40 poin mendapatkan superlisence.

"Kalau ia (Presley) bisa tampil sebagai juara umum di F3 misalnya, besok ia sudah biasa ke F1. Tapi saya mau dia matang dan punya pengalaman dulu, setidaknya tiga tahun ke depan," kata Perry.

Tiga alternatif rencana sudah disusun tim manajer Presley. Pertama, berusaha mencari sponsor lokal, kedua menggunakan biaya sendiri dan menekan timnya untuk mencari sponsor dari pebalap lain dengan harga yang lebih tinggi.

"Ketiga, plan terakhir adalah mencari sponsor dari luar negeri, tapi tetap membawa nama Indonesia. Sekarang kami juga sudah buka komunikasi dengan beberapa perusahaan. Semoga tetap bisa menggunanan rencana awal," harapnya.

Di Kejuaraan F4 SEA, Presley meraih sembilan podium dari 36 balapan dan empat penghargaan, selain gelar juara umum. Adalah Overall Rookie Champion, Most Wins in The Championship, National Rising Star Indonesia dan raihan 12 Super Lisence Poin. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER