Jakarta, CNN Indonesia -- Kevin Durant dan Russell Westbrook adalah duet sejati. Mereka saling mengisi hingga akhirnya rasa benci menyelimuti sejak musim panas tahun lalu. Meski benci, baik Durant dan Westbrook tak bisa memungkiri bahwa mereka masih saling memahami.
NBA All Star akhir pekan ini bukan hanya memunculkan cerita duel bintang wilayah timur lawan wilayah barat. Salah satu cerita yang menarik ditunggu adalah tentang bagaimana Durant dan Westbrook kembali jadi rekan setim di Wilayah Barat.
Durant dan Westbrook adalah duet maut yang mengangkat performa Oklahoma City Thunder di NBA. Setelah pada awalnya Thunder hanyalah tim baru yang membeli franchise Seattle SuperSonics, kehadiran Durant dan Westbrook mampu melambungkan performa Thunder.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada enam musim terakhir, Thunder tiga kali masuk final Wilayah Barat, sekali masuk final NBA, dan sekali tersingkir di semifinal wilayah Barat. Catatan yang impresif untuk tim yang berisikan pemain-pemain muda meskipun mereka belum berhasil jadi juara.
Durant rupanya tak tahan untuk sekadar jadi bagian dari tim kuat. Durant ingin bisa mendapatkan cincin juara di jarinya. Karena itulah saat ia berstatus free agent musim lalu, Durant memilih untuk hijrah ke Golden State Warriors.
Hal ini mengejutkan penggemar Thunder dan juga penggemar NBA. Banyak yang menyayangkan keputusan Durant yang sudah jadi ikon Thunder. Sementara itu Westbrook kecewa bukan hanya karena kepindahan Durant, melainkan juga karena Durant tak pernah jujur kepada dirinya.
“Saya tahu kabar itu seperti halnya kalian semua, dari berita dan dari media sosial. Saya memang berbicara dengan Durant di awal prosesnya, namun setelah itu tak ada lagi pembicaraan antara kami,” ujar Westbrook sebulan setelah Durant pindah.
 Foto: Ezra Shaw/Getty Images/AFP Mulai musim ini Kevin Durant memutuskan hijrah ke Golden State Warriors dan tak lagi bahu-membahu dengan Russell Westbrook di Oklahoma City Thunder. |
Dan sejak saat itulah hubungan Westbrook dan Durant bukan lagi sebuah hubungan teman akrab. Mereka menjelma seolah jadi orang yang tak saling mengenal.
Tak ada perang kata yang dahsyat di antara mereka, tetapi hubungan mereka ada dalam balutan perang dingin. Suasana jelang NBA All Star menggambarkan jelas betapa kakunya hubungan Westbrook dan Durant.
Westbrook dan Durant selama ini selalu pergi bersama-sama menuju NBA All Star. Mereka bahkan ditempatkan berdekatan di ruang ganti. Tetapi keharmonisan musim-musim sebelumnya tersebut tinggal cerita. Tahun ini, Westbrook meminta untuk berada di ruang ganti yang berjauhan dari Durant.
Saat pemanasan, Westbrook lebih memilih menyendiri untuk latihan tembakan bebas dibandingkan bergabung dengan Durant dan para pemain lainnya di Wilayah Barat. Westbrook benar-benar tak mau berdekatan dengan Durant.
“Saya tak tahu apa masalah kalian dan apa yang kalian butuhkan, namun saat ini saya sudah di tempat yang menyenangkan. Saya bahagia memiliki waktu yang menyenangkan.”
“Saya senang dengan rekan-rekan setim saya sekarang dan bersiap untuk terus maju menghadapi laga-laga berikutnya,” tutur Westbrook ketika kembali disinggung tentang kondisi Thunder pasca Durant di sela-sela NBA All Star.
Kebencian boleh menyelimuti hubungan Durant dan Westbrook tetapi mereka tak bisa memungkiri ikatan kuat di antara mereka berdua tak akan langsung runtuh hanya lantaran mereka tak bermain bersama dalam tujuh bulan terakhir.
Sebuah kerjasama Durant-Westbrook berhasil membuat Smoothie King Center bergemuruh. Kerjasama diawali umpan Westbrook ke arah Durant yang sudah menunggu di bawah ring. Setelah mengirim bola ke Durant, Westbrook berlari ke bawah ring. Durant melihat Westbrook dan memberikan umpan yang langsung dihunjamkan ke ring oleh Westbrook. Sebuah
alley-oop sempurna!
“Dia dalam posisi terbuka. Tak ada hal lain yang bisa dikatakan selain umpan yang hebat dan penyelesaian yang hebat,” kata Durant.
“Dia mengirimkan sebuah umpan lob dan itulah yang terjadi. Hanya sebuah umpan lob dan inilah bola basket. Hanya itu saja,” tutur Westbrook ketika ditanya tentang komunikasi dengan Durant sepanjang laga.
Durant mencetak 21 poin di laga itu sedangkan Westbrook membukukan 41 angka tetapi keduanya hanya bermain bersama selama 82 detik. Waktu yang terbatas itu kemudian yang membuat
alley-oop dari Durant ke Westbrook jadi sangat berkesan.
“Ada momen ketika kami saling memaki, namun hal itu adalah bagian dari hubungan sebagai saudara.”
“Karena saya selalu tahu bahwa bila saya butuh apapun, maka ia akan ada di sisi saya. Bila saya butuh seseorang sebagai teman bicara di luar basket, maka ia akan ada di sana. Hubungan kami adalah sebuah hubungan persaudaraan sejati. Kami benar-benar seperti keluarga,” tutur Durant di tahun 2015.
 Foto: Ezra Shaw/Getty Images/AFP Masih banyak yang berharap Kevin Durant dan Russell Westbrook kembali tampil di tim yang sama. |
Kini, hubungan Durant dan Westbrook tak lagi seperti keluarga, tetapi tubuh mereka masih bergerak otomatis mengingat kebersamaan di antara mereka.
Alley-Oop di NBA All Star jadi bukti jelasnya.
Dan dengan usia keduanya masih ada di angka 28, maka masih pula terbersit harapan untuk kembali melihat keduanya tertawa bersama dalam balutan kostum yang serupa di masa depan.