Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC) sekaligus Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir memutuskan untuk tidak mengirimkan wakilnya dalam Forum National Olympic Committee (NOC) di Incheon, Korea Selatan dan Oman. Pasalnya, kepastian mengenai jumlah cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018 dianggap belum jelas.
Erick khawatir, nantinya bakal ada kesalahpahaman yang diterima 45 peserta negara Asia yang hadir di Forum NOC itu. Mengingat, hingga saat ini INASGOC sendiri belum dapat memastikan pengurangan jumlah cabor dari 42 ke 36 seperti yang diinginkan Kepala Dewan Pengarah Jusuf Kalla lantaran adanya keterbatasan dana yang dimiliki Indonesia.
"Kami memutuskan untuk tidak kirim tim INASGOC ke Incheon dan Oman dengan alasan masih konsolidasi," kata Erick saat pemaparan di hadapan Komisi X DPR-RI dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya sih malu, tapi ya sudahlah," sambung Erick sambil tertawa kecil.
Lanjut Erick, pihaknya tidak mungkin datang ke Incheon dan Oman kemudian menjelaskan bahwa ada perubahan jumlah cabor dari 42 ke 36. Sementara Dewan Olimpiade Asia (OCA) sendiri belum memutuskan perubahan itu.
"Daripada nanti ada kesalahan persepsi dari negara-negara NOC yang lain lebih baik kami tahan dulu sampai (jumlah cabor) ini pasti," jelasnya.
OCA disebut Erick sudah mengetahui adanya perubahan jumlah cabor Asian Games 2018 sejak adanya rapat pertama antara INASGOC dengan pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian hitam di atas putih soal perubahan tersebut.
"OCA sendiri tugasnya kan meninjau. Sampai hari ini saya belum bisa bilang hasilnya negatif atau positif," jelasnya.
Soal kepastian jumlah cabor, Erick tidak mau menunggu sampai Coordination Committee Meeting (Corcom) selanjutnya, yang kemungkinan digelar Agustus mendatang. Ia ingin keputusan perihal tersebut bisa diselesaikan secepat mungkin, yakni dalam sebulan ke depan.
Pesan yang diterima INASGOC saat rapat bersama pemerintah, Menpora, Satlak Prima dan Wapres di Kantor Kemenpora beberapa waktu lalu, disebut Erick, pengurangan itu tidak mengurangi empat sukses yang diinginkan. Sebut saja, sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, ekonomi kerakyatan dan sukses administrasi.
Untuk itu, INASGOC sudah berkoordinasi dengan Satlak Prima terkait cabor-cabor yang akan dikurangi nantinya. Pastinya, cabor tersebut bukan yang terkenal di Indonesia serta ongkos penyelenggaraannya yang bisa diefisienkan.