Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI telah menetapkan jadwal dua kompetisi kasta tertinggi di Indonesia (Liga 1 dan Liga 2). Namun, otoritas sepak bola Tanah Air itu belum menemukan format ideal untuk kompetisi U-19 yang digadang sebagai ujung tombak pembinaan.
Sekjen PSSI Ade Wellington menjelaskan, PSSI masih menggodok format yang tepat untuk kompetisi U-19. Konsep kompetisi penuh atau turnamen masih menjadi pertimbangan.
"Formatnya belum dipastikan lagi. Harapan kami bisa main full tapi dengan konsep lain, tapi tetap ada tandang-kandang," kata Ade.
Seluruh peserta kompetisi U-19 sejatinya berasal dari tim muda kontestan Liga 1. Sebab, pembentukan tim U-19 sudah menjadi syarat mutlak bagi peserta kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Pemilik Bali United Pieter Tenuri mengatakan saat ini pihaknya tengah membangun kembali tim U-19. Tim berjuluk Serdadu Tridatu terpaksa membubarkan skuat U-21 dan meleburkan beberapa pemain yang masih bisa gabung U-19.
"Saya belajar di MU (Manchester United) soal pendapatan klub itu dari mana saja sih?" kata Pieter.
Jelasnya, ada enam sumber pendapatan dana yang dimiliki klub. Sebut saja, dana yang berasal dari hak siar televisi, sponsor, merchandise, penjualan tiket, transfer pemain, dan akademi.
"Selama ini, klub-klub hanya mengandalkan sponsor. Itu juga tidak bisa dipelihara," kata Pieter.
Artinya, keberadaan tim U-19 tidak akan menyulitkan klub dari sisi pendanaan jika keenam sumber dana itu bisa dijalankan dengan baik.