Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengejutkan kembali datang dari PSSI. Induk sepak bola Indonesia itu mulai berubah pikiran terkait rencana kebijakan mereka.
PSSI kini membatalkan regulasi lima pergantian pemain yang sebelumnya telah masuk draf satu dari sejumlah perubahan di Liga 1.
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi tampaknya mempertimbangkan kritikan keras dari sebagian besar klub peserta dan masyarakat yang tak setuju dengan kebijakan itu.
International Football Association Board (IFAB) sebetulnya membolehkan jumlah maksimal pergantian pemain itu. Namun, regulasi itu hanya diperuntukkan bagi kompetisi di bawah kasta tertinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, Liga 1 tak lagi menjadi kasta tertinggi jika menggunakan aturan tersebut. Dengan demikian, hilang pula kesempatan klub-klub Indonesia untuk bisa bermain di Liga Champions Asia dan Piala AFC musim depan.
Hal itulah yang menjadi keberatan utama klub-klub besar macam Persipura Jayapura, Persib Bandung, dan Arema FC. Mereka masih berharap bisa bermain di Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Berdasarkan informasi di lingkungan PSSI, mereka juga belakangan mendapatkan sinyal dari FIFA dan AFC, klub-klub memang tak bisa tampil di kompetisi Asia jika menerapkan aturan itu.
Sebelumnya, kritikan keras juga membanjiri linimasa di media sosial terkait kebijakan PSSI itu yang dianggap tidak tepat.
PSSI sendiri sengaja akan memberlakukan regulasi maksimal pergantian lima pemain untuk mengakomodasi aturan agar setiap klub memainkan minimal tiga pemain U-23.
 Selamat, Anda baru saja memasuki hari April Mop. Berita ini sesunguhnya hanya rekaan saja dan jangan dianggap serius. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Namun, alasan utama PSSI membatalkan aturan itu karena memperingati hari keusilan sedunia,
April Mop!Selamat memasuki April Mop dan mohon maaf kepada para pembaca yang berhasil dikerjai dan tertipu dengan berita ini.Meski demikian, tak dimungkiri tetap ada harapan besar dari banyak masyarakat sepak bola Indonesia agar aturan ini memang benar dibatalkan. Hati-hati jangan sampai informasi ini dikutip karena ini benar adanya berita
hoax dan penulis berlepas tangan jika ada pihak yang menyadur ulang.