Jakarta, CNN Indonesia -- Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) merupakan satu dari sejumlah syarat mutlak yang harus dimiliki pemain asing untuk bisa tampil di kompetisi Liga 1 2017. Prosesnya pun terbilang mudah dan memakan biaya yang ditaksir lebih dari Rp36 juta.
Demikian pengakuan Manajer Umum Arema FC Ruddy Widodo melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (18/4) sore. Untuk bisa masuk ke Indonesia, pemain asing minimal sudah mengantongi Visa Kunjungan Usaha (VKU) yang sudah diurus sebelumnya.
Namun, masa berlaku VKU hanya dua sampai tiga bulan. Selanjutnya, VKU harus diperpanjang, atau pemain harus mengurus KITAS di masa waktu VKU itu masih berlaku.
"Untuk pengurusan VKU itu satu kali dikenakan biaya sampai Rp20 juta, kalau setahun bisa kena Rp90 juta. Tapi kalau langsung urus KITAS, biayanya sekitar RP36,750 juta. Itu pakai biro jasa," kata Ruddy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kami juga bisa kalau hanya pakai VKU. Tapi kan repot dan mahal kalau pemain kami itu berada di sini (Indonesia) sembilan bulan. Kecuali hanya 2-3 bulan. Salah, kalau dia pakainya Visa On Arrival," jelasnya.
Hal itu dilakukan Arema pada kedatangan marquee player asal Kolombia, Juan Pablo Pino yang dikontrak selama satu musim. Sebelum masuk ke Indonesia, Arema sudah mengirimkan surat pengantar ke Pino beserta rincian harga, fasilitasnya selama berada di Indonesia, administrasli lain, plus tiket dan televisa untuk diambil ke KBRI Indonesia di Singapura.
"Saat ini Pino belum punya KITAS. Setelah kontrak resmi ditanda tangani kemarin, Senin (17/4) sore, malamnya kami langsung daftarkan dia ke liga (PT Liga Indonesia Baru). Pagi tadi, kami urus KITAS-nya," jelas Ruddy.
Menurut Ruddy, dalam mendatangkan pemain asing, ada dua aturan hukum yang harus dipatuhi, yakni hukum negara dan regulasi FIFA. Menurut hukum negara, lanjut Ruddy, VKU cukup menjadi persyaratan sambil proses KITAS terus berjalan.
Sementara itu, PSSI disebut Ruddy memegang regulasi FIFA yang menyebut adanya hak eksklusif mereka. Pemain asing yang tampil di kompetisi Liga 1 sudah harus terdaftar di ITC (Internasional Transfer Certificate) federasi negaranya, juga berada di Transfer Matching System (TMS).
"Pendaftaran pemain itu ditutup 30 April. Tapi, proses ITC-nya ditunggu paling lama dua minggu setelah tutup pendaftaran,"
"Jika ada pemain dari negara perang, misalnya seperti Afganistan yang federasinya tidak bisa mengurus, nanti PSSI akan komunikasi dengan FIFA karena FIFA punya hak eksklusif untuk mengeluarkan ITC. Tapi pemainnya juga harus aktif supaya cepat," papar Ruddy.