ANALISIS

Membedah Kekuatan Indonesia di Piala Sudirman

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 19:09 WIB
Indonesia punya peluang lolos sebagai juara grup namun juga harus waspada karena Indonesia juga bisa tersungkur di babak penyisihan.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bakal jadi andalan Indonesia di Piala Sudirman. (CNN Indonesia/Artho Viando)
Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia mendapat ujian berat pada babak penyisihan Piala Sudirman 2017 setelah tergabung dengan Denmark dan India di Grup D. Menilik kekuatan di atas kertas, Indonesia masih mungkin jadi juara grup, namun Indonesia juga wajib waspada lantaran Denmark dan India bisa menghadirkan mimpi buruk bagi Indonesia.

Komposisi Indonesia di Piala Sudirman kali ini merupakan komposisi gabungan antara para pemain senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi di turnamen beregu dan sejumlah pemain muda yang bakal jadi andalan Indonesia di berbagai turnamen beregu di masa depan.

Pada nomor tunggal putra, Indonesia memiliki Jonatan Christie dan Anthony Ginting pada Piala Sudirman. PBSI memutuskan untuk tidak memanggil Tommy Sugiarto yang lebih senior dibandingkan kedua pemain muda ini.
Di tahun 2016, penampilan Jonatan dan Anthony pada ajang Piala Thomas sejatinya mengundang decak kagum dan mendatangkan banyak pujian. Keduanya bermain baik dan sukses menghasilkan poin bagi Indonesia di beberapa pertandingan.
Namun setahun berselang dari ajang itu, baik Jonatan maupun Anthony masih belum bisa tampil stabil seperti yang diharapkan. Performa keduanya masih naik-turun dan salah satu indikatornya adalah belum mampunya mereka menembus peringkat 20 besar sejauh ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jonatan Christie bakal menghadapi lawan tangguh dari India dan Denmark pada babak penyisihan. Jonatan Christie bakal menghadapi lawan tangguh dari India dan Denmark pada babak penyisihan. (Dok. PBSI)
Melihat dari performa yang ada, Jonatan sepertinya bakal lebih dipercaya jadi tunggal putra untuk mengisi line up di ajang Piala Sudirman nanti, meskipun Anthony juga punya peluang yang cukup besar untuk menjadi andalan.
Di nomor tunggal putri, Fitriani tak akan terbendung untuk jadi andalan Indonesia di nomor tunggal putri. Fitriani memiliki peringkat yang lebih baik bila dibandingkan dua tunggal lainnya, Dinar Dyah Ayustine.
Pada nomor ganda putra, jelas nama Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon bakal jadi tumpuan untuk merebut poin. Performa apik Kevin/Marcus di sepanjang 2017 sudah jadi alasan paling tepat untuk terus memasang mereka, terlebih dengan kondisi Indonesia tak memiliki kekuatan yang merata.

Bila kondisi darurat terjadi, misalnya Kevin/Marcus cedera atau tampil jauh di bawah standar, Indonesia masih punya Angga Pratama/Ricky Karanda yang selalu tampil bagus di turnamen beregu dan pemain senior Mohammad Ahsan serta Rian Agung. Dalam kondisi darurat, Ahsan bisa dimainkan dengan pemain yang bukan pasangan aslinya (Rian).
Tidak adanya Nitya Krishinda Maheswari di skuat Piala Sudirman lantaran masih harus menjalani terapi penyembuhan cedera membuat kekuatan di nomor ganda putri menurun. Ganda putri lainnya yang dimiliki Indonesia belum memiliki nama yang dianggap mengkhawatirkan oleh ganda lainnya seperti halnya duet Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
Dengan adanya Greysia di skuat Indonesia, terbuka kemungkinan untuk menduetkan Greysia dengan para juniornya, entah itu Rosyita Eka Sari Putri, Anggia Shitta Awanda, Della Destiara, atau Apriyani Rahayu.
Pada nomor ganda campuran, tak adanya Liliyana Natsir membuat skuat ganda campuran menyisakan Praveen Jordan, Debby Susanto, Tontowi Ahmad, dan Gloria Emanuelle Widjaja. Komposisi terbaik dari materi yang ada di nomor ganda campuran tentu saja duet Praveen/Debby. Tetapi bila kondisi Praveen belum 100 persen saat turnamen dimulai, duet Tontowi/Debby pasti bakal diandalkan.
Beda Strategi Lawan Denmark dan India
Bergabungnya Indonesia di Grup D bersama Denmark dan India membuat jalan skuat Merah-Putih tak mudah. Meski ada dua tiket menuju perempat final, Indonesia wajib mengerahkan 100 persen kekuatan di tiap pertandingan bila tak ingin langsung pulang selepas babak penyisihan. 
Dari tiga negara yang ada, Denmark terbilang memiliki kekuatan yang lebih merata. Namun, Denmark juga tak lantas pasti bisa menang melawan Indonesia dan juga India.
Indonesia sendiri akan menjalani duel lawan India terlebih dulu pada Selasa (23/5) dan berlanjut lawan Denmark sehari setelahnya.
Pada duel lawan India, Indonesia memiliki keunggulan di nomor ganda putra dan ganda campuran, sementara India bakal lebih diunggulkan di nomor tunggal putri lewat kehadiran Sindhu PV dan Saina Nehwal.
Duel seimbang antara Indonesia lawan India ada di nomor tunggal putra. Pebulutangkis India terbaik di nomor ini adalah Ajay Jayaram, namun menilik rekor pertemuan melawan Jonatan dan Anthony, maka India mungkin lebih memilih menurunkan Kidambi Srikanth.
Andai Indonesia mampu merebut poin di nomor tunggal putra, maka hal itu akan berarti sangat vital bagi skuat Merah-Putih. Peluang untuk merebut kemenangan pun menjadi lebih besar. Namun jika Indonesia kehilangan poin di nomor tunggal putra, duel Indonesia dan India akan menjadi lebih sengit.
Indonesia sendiri wajib waspada dengan strategi tak terduga India. Mereka bisa saja bermain rangkap dengan menempatkan Sindhu juga sebagai pemain ganda putri untuk mengubah susunan laga sekaligus mengejutkan pasangan ganda putri Indonesia.
Bila di laga lawan India nomor tunggal putri Indonesia tak diunggulkan di atas kertas, hal berbeda terjadi dalam duel Indonesia lawan Denmark. Tunggal putri Indonesia wajib menyumbangkan angka bila ingin memperbesar peluang menang atas Denmark. Nomor tunggal putri Denmark sendiri merupakan satu-satunya nomor tempat Denmark tak memiliki pemain papan atas.

Nomor tunggal putri bakal memegang kunci penting saat menghadapi Denmark.Nomor tunggal putri bakal memegang kunci penting saat menghadapi Denmark. (CNN Indonesia/Putra Tegar)
Dalam duel lawan Denmark, nomor ganda putra dan nomor ganda campuran akan mempertandingkan duel yang seimbang. Dua nomor ini juga akan menentukan arah kemenangan dalam duel Indonesia lawan Denmark.
Sementara itu di nomor tunggal putra, di atas kertas Denmark lebih unggul dibandingkan Indonesia, baik itu bila mereka menurunkan Viktor Axelsen maupun Jan O Jorgensen. Tetapi dari rekor head to head, Jorgensen lebih berpengalaman saat bertemu dengan para pebulutangkis muda Indonesia.
Indonesia punya sedikit keuntungan dari nomor ganda putri bila Christinna Pedersen bermain rangkap di dua nomor. Dengan demikian tenaga Pedersen, yang sudah 31 tahun, nantinya telah terkuras karena ia juga bermain di nomor ganda campuran.
Melihat hitung-hitungan di atas kertas, masih ada peluang bagi Indonesia untuk menjadi juara grup. Namun peluang itu sendiri juga hanya berjarak tipis dengan kemungkinan terburuk terhenti di babak penyisihan lantaran meratanya kekuatan tiga negara di Grup D.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER