Jakarta, CNN Indonesia -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 dan Liga 2 berjanji untuk meningkatkan kualitas wasit di kompetisi tersebut.
Hal itu disampaikan Direktur PT LIB, Berlinton Siahaan, kepada para awak media di Kantor PSSI pada Senin (16/5) petang.
"Kami bersama PSSI evaluasi kompetisi dan perangkat pertandingan. Pada prinsipnya, kami harus memperbaiki diri khususnya pada wasit supaya pertandingan lebih menarik," kata Berlinton singkat.
Kinerja wasit di Liga 1 dan Liga 2 kerap kali mendapat kritikan dari klub-klub.
Di Liga 1 misalnya, Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts menilai skuat asuhannya tampil cukup bagus namun harus dinodai kepemimpinan buruk dari wasit Handri Kristanto dalam pertandingan melawan PS TNI di Stadion Pakansari (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Handri tak adil karena tak memberikan keputusan penalti bagi PSM lantaran bola ditangkap bek PS TNI Facubdo Talin yang salah mendengar tiupan peluit di area kotak penalti.
Sementara itu di Liga 2, ketidaktegasan wasit Bambang Setiono dalam pertandingan antara Persis lawan Sragen United (30/4), menjadi salah satu sebab perkelahian antara pemain dari kedua tim tersebut.
Perkelahian terjadi karena Bambang tidak tegas dalam memutuskan pelanggaran yang dilakukan kiper Sragen, Andi Setiawan.
Andi membenturkan lututnya kepada pemain sayap Persis, Dedi Cahyono. Dedi yang langsung tak sadarkan diri, dibawa ke rumah sakit kala itu dan kini dalam kondisi yang membaik.
Menanggapi berbagai insiden dalam kompetisi, Berlinton menilai tidak ada pelanggaran keras yang terjadi di Liga 1 atau Liga 2.
"Pelanggaran-pelanggaran biasa, tapi kami akan melakukan perbaikan dan evaluasi," ucap Berlinton.