KILAS BALIK

Misteri Ronaldo Kejang-kejang di Piala Dunia 1998

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jul 2017 07:00 WIB
Ronaldo mengalami kejang-kejang dan busa keluar dari bagian mulutnya beberapa jam sebelum final Piala Dunia 1998. Roberto Carlos pun teriak ketakutan.
Mario Zagallo coba menenangkan Ronaldo usai pertandingan final Piala Dunia 1998. (AFP PHOTO / ANTONIO SCORZA)
Lalu apa yang terjadi dengan Ronaldo? Banyak teori konspirasi yang muncul. Pertama adalah Ronaldo diracuni oleh pihak Perancis melalui makanan. Sebuah teori konspirasi yang hingga kini tidak bisa dibuktikan.

Teori konspirasi selanjutnya adalah Ronaldo memiliki masalah kesehatan yang dirahasiakan sepanjang hidupnya, yakni epilepsi. Setelah itu ada rumor dokter tim salah memberikan obat satu hari sebelum pertandingan, yang membuatnya mengantuk dan lemas saat laga final berlangsung.
Ronaldo yang jadi pemain terbaik dunia di tahun 1997 harus puas sebagai runner up Piala Dunia 1998.Ronaldo yang jadi pemain terbaik dunia di tahun 1997 harus puas sebagai runner up Piala Dunia 1998. (AFP PHOTO / AFP POOL / GABRIEL BOUYS)

Untuk teori konspirasi yang lebih serius, Nike dan Asosiasi Sepak Bola Brasil (CBF) memaksa Ronaldo bermain meski tidak fit. Edmundo dalam investigasi yang dilakukan pihak Brasil pada 2000, meyakini adanya tekanan yang dilakukan Nike selaku sponsor timnas Brasil.

“Perwakilan Nike selalu ada di sana setiap harinya, layaknya mereka adalah ofisial tim. Ada kekuatan besar di sana. Hanya itu yang bisa saya katakan,” ujar Edmundo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumor yang paling buruk adalah, timnas Brasil menjual final Piala Dunia 1998 kepada FIFA dengan suap US$23 juta. Dengan mengalah dari Perancis, Brasil akan mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006 dan mendapat lawan mudah di Piala Dunia 2002. Namun, rumor tersebut dibantah Edmundo.

Ronaldo saat menghadiri sidang investigasi terkait kontroversi final Piala Dunia 1998.Ronaldo saat menghadiri sidang investigasi terkait kontroversi final Piala Dunia 1998. (Foto: REUTERS)


Dari sisi pelatih, Zagallo mengklaim alasan Brasil kalah di final adalah trauma kolektif setelah melihat kondisi Ronaldo. Zagallo juga mengaku terpaksa memainkan Ronaldo, jika tidak maka masyarakat Brasil akan marah.

“Ronaldo pesepakbola terbaik di dunia. Jika saya dihadapkan pada situasi yang sama, saya akan kembali melakukannya. Bayangkan jika saya tidak memainkan Ronaldo dan Brasil kalah, saya mungkin harus tinggal di Kutub Utara,” ucap Zagallo.

Kini, 19 tahun berlalu, apa yang terjadi dengan Ronaldo pada final Piala Dunia 1998 masih menjadi misteri. Hingga kini peristiwa tersebut masih menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah sepak bola.

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER