Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PBSI yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI), Wiranto, berjanji akan berupaya maksimal mengantisipasi aksi teroris di gelaran
Indonesia Terbuka 2018.
Sebelumnya, serangan teror dalam sepekan terakhir dimulai dari ledakan bom di tiga gereja di Kota Surabaya, yang membuat DKI Jakarta Siaga Satu. Dilanjutkan dengan bom di Sidoarjo dan terakhir di gerbang masuk Mapolrestabes Surabaya.
Sempat beredar isu bom di wilayah Jakarta, tepatnya di Gereja Santa Anna Duren Sawit yang langsung dibantah pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepolisian dan TNI sudah diperintahkan meningkatkan kewaspadaan dan mengeluarkan segenap kemampuan untuk mengamankan aksi bom.
Event [Indonesia Terbuka 2018] ini akan mendapat keamanan yang memadai. Jangan sampai [tindakan teror] mengganggu [penyelenggaraan Indonesia Terbuka 2018]," tegas Wiranto.
"Kami hadapi musuh bersama yakni terorisme, kami tak boleh kalah. Karena kami ini sebagai suatu bangsa yang punya identitas, serahkan saja hal yang menyangkut keamanan kepada aparat yang sudah bekerja optimal," katanya menambahkan.
 Gelaran Indonesia Terbuka 2018 bakal digelar pada 3-8 Juli. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi) |
Wiranto mengimbau masyarakat tenang, dan tetap menjalankan aktivitasnya. Ia meminta agar masyarakat menyerahkan antisipasi aksi teroris ini ke aparat keamanan Indonesia yang sedang dikerahkan untuk menjamin keamanan.
"Dengan atau tanpa ada ancaman, aparat kami menjaga secara maksimal, dari kepolisian maupun TNI. Bahkan Undang-Undang Terorisme sedang kami garap supaya segera dapat disahkan dalam waktu singkat," ucap Wiranto.
"Seluruh masyarakat dan negara peserta Indonesia Terbuka 2018, jangan sampai terganggu dengan aksi ini. Saya katakan bahwa terorisme itu musuh dunia, dia tidak mengenal batas negara dan korbannya juga tidak pandang bulu," ucapnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Wiranto juga memberikan pandangannya mengenai Indonesia Terbuka 2018. Ia mengatakan ajang tersebut merupakan turnamen bulutangkis yang sangat bergengsi dan bersejarah.
"Indonesia punya sejarah panjang di bulutangkis. Kita [Indonesia] ditakuti, dan banyak pemain kita dikenal di dunia. Tugas kita bagaimana merawat reputasi ini menjadi kebanggaan nasional. PBSI tak bisa bergerak sendiri, harus didukung dengan komponen lain seperti klub, sponsor, event, dan media," ujar Wiranto.
"Tentu ini kesempatan untuk menghadapi Asian Games. Bulutangkis diharapkan mampu menyumbang prestasi yang membuat Indonesia paling tidak masuk 10 besar. Saya sangat gembira event ini memberikan pengalaman dan penjajakan menghadapi pemain dunia dan Asia," ujarnya kembali.
(bac)